Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap alergen dengan memproduksi antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE).
Hal ini menyebabkan sel-sel tertentu di tubuh melepaskan bahan kimia yang terlibat dalam respons peradangan, termasuk yang dikenal sebagai histamin. Hal tersebut kemudian menyebabkan gejala rinitis.
Rinitis alergi bisa terjadi beberapa kali dalam setahun dan bersifat abadi atau sepanjang tahun.
Rinitis alergi yang hanya terjadi beberapa kali dalam setahun biasanya dipicu oleh spora jamur di udara atau serbuk sari tanaman tertentu, seperti:
Sedangkan rinitis alergi yang bisa terjadi sepanjang tahun dapat disebabkan oleh alergen seperti:
Baca juga: 4 Teknik Pernapasan yang Dapat Membantu Anda Tidur Nyenyak di Malam Hari
Rinitis nonalergi tidak dipicu oleh alergen dan tidak melibatkan respons sistem kekebalan tubuh seseorang.
Rinitis nonalergi kemungkinan terjadi karena ada masalah struktural pada rongga hidung.
Biasanya, pemicu rinitis nonalergi antara lain:
Baca juga: 5 Teknik Pernapasan Sederhana untuk Meredakan Stres
Gejala rinitis bisa terjadi berkisar dari ringan hingga berat yang umumnya memengaruhi rongga hidung, tenggorokan, dan mata.
Gejala tersebut mencakup:
Dokter perlu melakukan pengecekan riwayat mendalam dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis rinitis.
Selain itu, dokter mungkin juga merujuk ke ahli alergi untuk tes alergi yang dilakukan dengan tes darah atau tes kulit.
Hal tersebut berguna untuk membantu dokter menentukan apakah rinitis yang diderita bersifat alergi atau nonalergi.
Baca juga: Benarkah Saat Bernapas Hanya Satu Lubang yang Mengeluarkan Udara?
Dikutip dari HopkinsMedicine, menghindari zat alergen merupakan pengobatan terbaik rinitis, khususnya rinitis alergi.
Namun, pengobatan untuk rinitis juga bisa menggunakan beberapa obat yang disesuaikan dengan gejala dan diagniosis dokter.
Berikut sejumlah obat untuk rinitis:
Dilansir dari Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), terdapat sejumlah tindakan untuk mencegah terjadinya rinitis pada seseorang yang meliputi:
Baca juga: Amankah Bernapas Melalui Mulut ketika Berolahraga? Simak Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.