Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Pekerja PLTN Fukushima Dibawa ke RS Usai Tersemprot Air Radioaktif

Kompas.com - 29/10/2023, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua pekerja di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, Jepang, dilarikan ke rumah sakit setelah tersemprot cairan radioaktif secara tidak sengaja.

Dikutip dari AP, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (25/10/2023) saat lima orang pekerja sedang bertugas membersihkan pipa yang ada di bagian Advanced Liquid Processing System (ALPS).

ALPS merupakan fasilitas penyaringan air limbah yang merupakan kunci pengolahan air limbah radioaktif agar bisa dibuang ke laut.

Saat pembersihan itu, pipa berisi air yang masih tercemar tiba-tiba terlepas dan menyemprot ke arah pekerja.

Dikutip dari ABCNews, pada saat kejadian ada empat orang pekerja di area tersebut, sedangkan pekerja kelima sedang berada di area luar.

Baca juga: Respons Malaysia, Singapura, dan Filipina soal Jepang Buang Limbah Nuklir ke Laut

2 pekerja dilarikan ke rumah sakit

Dikutip dari Guardian, juru bicara operator Tokyo Electric Power Company (Tepco) mengatakan, ada dua orang yang terciprat limbah saat selang terlepas. Sementara dua orang lain yang sedang membersihkan juga ikut terkontaminasi.

Tepco merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk energi. 

Usai kecelakaan ini, dua dari empat pekerja mampu membersihkan kontaminasi hingga tingkat yang memungkinkan mereka untuk meninggalkan pabrik.

Sedangkan dua lainnya yang terkena cipratan memiliki tingkat radiasi tinggi, sehingga akhirnya harus dibawa ke rumah sakit untuk dekontaminasi dan pemantauan lebih lanjut.

Tingkat radiasi pada dua pria itu berada di atas 4 becqurel per sentimeter persegi, atau ambang batas yang dianggap aman.

“Kami diberitahu bahwa kondisi kedua pekerja yang dirawat di rumah sakit itu stabil,” kata juru bicara Tepco.

Baca juga: Ini Respons China Usai Jepang Buang Limbah Nuklir ke Samudera Pasifik

Kondisi pekerja

Tepco juga mengatakan kedua orang yang tersemprot tersebut sebenarnya mengenakan pakaian hazmat dua lapis serta masih mengenakan pakaian dalam.

Salah satu pekerja yang dirawat berusia sekitar 20-an tahun, terpapar di seluruh tubuh kecuali wajah.

Sedangkan pria lainnya berusia sekitar 40-an tahun terpapar di area perut.

Juru bicara Tepco mengatakan, dokter yang merawat pekerja ini menilai, risiko pekerja mengalami luka bakar di kulit akibat paparan radiasi sangat rendah.

Namun para pekerja akan tetap dirawat di rumah sakit selama sekitar dua minggu untuk pemeriksaan lanjutan.

Juru bicara juga menyebutkan, perusahaan akan melakukan peninjauan untuk menentukan langkah lanjutan agar kejadian serupa tak terulang.

Pelepasan air limbah Fukushima ke laut

Insiden pekerja tersemprot air radioaktif terjadi beberapa hari setelah pembuangan gelombang kedua air limbah dari pabrik tersebut.

Kejadian ini juga terjadi setelah inspektur PBB melakukan kunjung ke fasilitas itu untuk tinjauan keselamatan.

Diketahui Tepco telah memompa lebih dari satu juta ton air limbah radioaktif ke laut pada 24 Agustus 2023 lalu.

Tindakan ini sebelumnya telah menuai kritik dari berbagai negara termasuk China yang khawatir pembuangan air limbah nuklir di Jepang menyebabkan rusaknya reputasi produk laut.

Air limbah Fukushima yang dibuang diklaim telah diolah untuk menghilangkan sebagian besar radioaktif, namun air limbah ini masih mengandung tritium, isotop hidrogen karena tak mudah dipisahkan dari air.

Pemerintah Jepang maupun Badan Energi Atom Internasional telah menyatakan bahwa pembuangan air limbah ini aman.

Namun China dan Rusia mengkritik tindakan ini dan melarang warganya impor makanan laut dari Jepang.

Baca juga: PM Jepang Makan Ikan Laut dari Fukushima untuk Hilangkan Kekhawatiran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com