Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Pekerja PLTN Fukushima Dibawa ke RS Usai Tersemprot Air Radioaktif

Dikutip dari AP, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (25/10/2023) saat lima orang pekerja sedang bertugas membersihkan pipa yang ada di bagian Advanced Liquid Processing System (ALPS).

ALPS merupakan fasilitas penyaringan air limbah yang merupakan kunci pengolahan air limbah radioaktif agar bisa dibuang ke laut.

Saat pembersihan itu, pipa berisi air yang masih tercemar tiba-tiba terlepas dan menyemprot ke arah pekerja.

Dikutip dari ABCNews, pada saat kejadian ada empat orang pekerja di area tersebut, sedangkan pekerja kelima sedang berada di area luar.

2 pekerja dilarikan ke rumah sakit

Dikutip dari Guardian, juru bicara operator Tokyo Electric Power Company (Tepco) mengatakan, ada dua orang yang terciprat limbah saat selang terlepas. Sementara dua orang lain yang sedang membersihkan juga ikut terkontaminasi.

Tepco merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk energi. 

Usai kecelakaan ini, dua dari empat pekerja mampu membersihkan kontaminasi hingga tingkat yang memungkinkan mereka untuk meninggalkan pabrik.

Sedangkan dua lainnya yang terkena cipratan memiliki tingkat radiasi tinggi, sehingga akhirnya harus dibawa ke rumah sakit untuk dekontaminasi dan pemantauan lebih lanjut.

Tingkat radiasi pada dua pria itu berada di atas 4 becqurel per sentimeter persegi, atau ambang batas yang dianggap aman.

“Kami diberitahu bahwa kondisi kedua pekerja yang dirawat di rumah sakit itu stabil,” kata juru bicara Tepco.


Kondisi pekerja

Tepco juga mengatakan kedua orang yang tersemprot tersebut sebenarnya mengenakan pakaian hazmat dua lapis serta masih mengenakan pakaian dalam.

Salah satu pekerja yang dirawat berusia sekitar 20-an tahun, terpapar di seluruh tubuh kecuali wajah.

Sedangkan pria lainnya berusia sekitar 40-an tahun terpapar di area perut.

Juru bicara Tepco mengatakan, dokter yang merawat pekerja ini menilai, risiko pekerja mengalami luka bakar di kulit akibat paparan radiasi sangat rendah.

Namun para pekerja akan tetap dirawat di rumah sakit selama sekitar dua minggu untuk pemeriksaan lanjutan.

Juru bicara juga menyebutkan, perusahaan akan melakukan peninjauan untuk menentukan langkah lanjutan agar kejadian serupa tak terulang.

Pelepasan air limbah Fukushima ke laut

Insiden pekerja tersemprot air radioaktif terjadi beberapa hari setelah pembuangan gelombang kedua air limbah dari pabrik tersebut.

Kejadian ini juga terjadi setelah inspektur PBB melakukan kunjung ke fasilitas itu untuk tinjauan keselamatan.

Diketahui Tepco telah memompa lebih dari satu juta ton air limbah radioaktif ke laut pada 24 Agustus 2023 lalu.

Tindakan ini sebelumnya telah menuai kritik dari berbagai negara termasuk China yang khawatir pembuangan air limbah nuklir di Jepang menyebabkan rusaknya reputasi produk laut.

Air limbah Fukushima yang dibuang diklaim telah diolah untuk menghilangkan sebagian besar radioaktif, namun air limbah ini masih mengandung tritium, isotop hidrogen karena tak mudah dipisahkan dari air.

Pemerintah Jepang maupun Badan Energi Atom Internasional telah menyatakan bahwa pembuangan air limbah ini aman.

Namun China dan Rusia mengkritik tindakan ini dan melarang warganya impor makanan laut dari Jepang.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/10/29/113000765/2-pekerja-pltn-fukushima-dibawa-ke-rs-usai-tersemprot-air-radioaktif

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke