Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Hujan Uang Guyur Ceko, Orang-orang Lari Sambil Bawa Kantong

Kompas.com - 26/10/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Kapan dan di mana hal ini akan terjadi, hanya mereka yang telah mengaktifkan kartunya yang akan mengetahui beberapa jam sebelumnya," lanjut Kazma.

Bersifat rahasia, hanya penerima email yang dapat berkumpul di lokasi pada tanggal dan jam yang telah ditentukan.

Hingga tiba saat jadwal yang dirahasiakan tiba, Kazma pun menepati janji dengan mendatangi lokasi menggunakan helikopter.

Tak lama setelah sosoknya muncul, ribuan uang kertas pecahan 1 dollar itu turun dari langit seiring sambutan antusias dari orang-orang yang berkumpul di sebuah lapangan.

Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, uang kertas dari helikopter ini telah ludes dimasukkan ke dalam kantong.

Bahkan, dari video yang diunggah Kazma dalam akun resmi Instagram @kazma_kazmitch, Rabu (25/10/2023), beberapa orang tampak berlarian sambil membawa tas, berusaha mengumpulkan uang sebanyak mungkin.

Baca juga: Viral, Video Uang Arisan Rp 11 Juta Terbakar Bisa Ditukar, Ini Kata BI

Kontroversi di tengah keramaian

Selain membagikan uang hadiah kepada para peserta, para pengikut Kazma sebelumnya menawarkan untuk menyumbangkan uang tersebut guna membantu seseorang.

Beberapa di antara mereka juga meminta influencer ini untuk membuat pertunjukan lain dengan uang tersebut.

"Anda memberi kami banyak ide tentang apa yang harus dilakukan dengan uang yang tidak dihasilkan oleh siapa pun," ucapnya.

"Jadi saya berpikir tentang apa yang harus dilakukan dengan (uang) itu, dan kemudian saya berpikir kita bisa menggabungkan ketiga hal ini bersama-sama," sambungnya.

Oleh karena itu, bukan hanya menggelar pertunjukkan hujan uang untuk para peserta, dia juga mengarahkan penerima uang untuk mengamalkannya.

Sebab, menurut Kazma, setiap uang kertas telah dilengkapi kode QR berisi tautan platform online tempat pemenang dapat menyumbangkan uang untuk amal.

Namun, diberitakan BNN Network, Selasa (24/10/2023), fenomena ini sempat menuai kritik dan kontroversi, terutama terkait legalitas dan implikasi pajak dari distribusi uang.

Aturan menetapkan bahwa nominal uang tersebut harus dikenakan pajak, tetapi Kazma tidak menyebutkan fakta penting ini.

Hal tersebut turut memicu kebingungan di antara para peserta yang hadir di tengah lapangan.

Kritikus juga mempertanyakan stiker yang ditempel pada setiap uang kertas, yang merujuk pada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan.

Kondisi itu disebut meningkatkan kekhawatiran tentang nilai dan penerimaan dollar di negara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Berhenti Langganan Netflix, Mudah Bisa lewat HP

Cara Berhenti Langganan Netflix, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Tren
Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com