Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Nasi Merah Jauh Lebih Sehat dari Nasi Putih?

Kompas.com - 18/10/2023, 10:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nasi merah belakangan ini dijadikan alternatif jika seseorang merasa bosan mengonsumsi nasi putih.

Jenis nasi ini juga kerap dikonsumsi mereka yang tengah diet dan menurunkan berat badan, atau tengah menderita gangguan kesehatan tertentu.

Dilansir dari StudyFinds, di dunia ini terdapat sekitar 40.000 varietas beras, meski angka pastinya tak diketahui.

Namun belakangan, banyak pihak yang menyarankan konsumsi beras merah lantaran disebut lebih sehat daripada beras putih.

Lantas, benarkah nasi merah lebih sehat dari nasi putih? 

Baca juga: Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Menurunkan Berat Badan?

Perbedaan nasi merah dan nasi putih

Masih dari sumber yang sama, nasi merah berasal dari beras merah yang merupakan gandum utuh, sedangkan nasi putih berasal dari padi.

Beras merah memiliki dedak beserta kuman yang utuh, sedangkan beras putih telah dimurnikan untuk menghilangkannya.

Mengingat lapisan luar dedaknya keras, biasanya proses memasak nasi merah membutuhkan waktu lebih lama dan menghasilkan tekstur yang lebih keras dan kenyal.

Menurut penelitian, nutrisi pada beras merah lebih terjaga karena memiliki dedak dan germ. Sebaliknya, nutrisi pada nasi putih jauh lebih sedikit.

Lebih lanjut, berikut rincian perbedaan antara nasi merah dan nasi putih:

Serat

Biasanya secangkir nasi merah mengandung 1 gram serat, sedangkan nasi putih terkadang tidak mengandung serat sama sekali.

Diketahui, asupan kebutuhan harian serat manusia yang disarankan yakni sekitar 25 gram. Jadi baik nasi merah maupun nasi putih, tidak bisa memenuhi kebutuhan ini.

Arsenik

Arsenik, sejenis logam berat, sering ditemukan dalam jumlah jauh lebih tinggi pada beras merah daripada beras putih.

Faktanya, kandungan arsenik di beras merah hampir 80 persen lebih banyak dibanding nasi putih.

Meskipun ini bukan masalah besar, namun seseorang yang mengonsumsi makanan berbahan dasar nasi untuk harian perlu mewaspadai hal ini.

Baca juga: Sering Digunakan untuk Diet, Kenali 3 Efek Samping Nasi Merah bagi Tubuh

Penyerapan nutrisi

Nasi merah mengandung lebih banyak magnesium, zat besi, selenium, dan zinc daripada nasi putih.

Namun, nasi merah jauh lebih banyak mengandung asam fitat dibandingkan nasi putih.

Asam fitat tersebut merupakan molekul karbohidrat yang telah terbukti memiliki manfaat antioksidan, namun juga mengikat mineral seperti zinc dan zat besi.

Sehingga, meskipun nasi merah memiliki lebih banyak mineral daripada beras putih, tubuh tidak akan menyerap sepenuhnya karena kandungan asam fitat yang ada di dalamnya.

Gula darah

Nasi merah terbukti dicerna dalam sistem pencernaan lebih lambat dibanding dengan nasi putih.

Hal itu juga beriringan dengan produksi gula dalam darah. Nasi merah tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam, sedangkan nasi putih mungkin akan menyebabkan lonjakan.

Namun, kebanyakan manusia tidak hanya memakan nasi, tapi dibarengi dengan lauk dan sayuran.

Jadi, manfaat dari nasi merah soal efek lonjakan darah, baru akan terasa jika kita mengonsumsinya dalam bentuk menu tunggal. Jika ditambah lauk dan sayur, maka efek ini tak akan didapat.

Baca juga: 4 Efek Samping Nasi Putih, Penderita Diabetes Perlu Berhati-hati!

Ilustrasi efek samping atau bahaya nasi merah.shutterstock/chattrakarn Ilustrasi efek samping atau bahaya nasi merah.

Kandungan nutrisi di nasi merah dan nasi putih

Dilansir dari VeryWellFit, berikut jumlah kandungan nutrisi nasi merah dan nasi putih dalam satu cangkir:

Nasi merah

  • Kalori: 218
  • Lemak: 1,6 gram
  • Natrium: 2 miligram
  • Karbohidrat: 45,8 gram
  • Serat: 3,5 gram
  • Protein: 4,5 gram
  • Magnesium: 85,8 miligram.

Beras putih

  • Kalori: 242
  • Lemak: 0,4 gram
  • Karbohidrat: 53,4 gram
  • Serat: 0,6g
  • Protein: 4,4 gram
  • Mangan: 0,7 miligram
  • Zat besi: 2,7 miligram
  • Tiamin: 0,3 miligram.

Baca juga: Ramai soal Pria Makan Beras Mentah, Ini Dampaknya Menurut Ahli Gizi

Mana yang lebih sehat?

Tentang mana yang lebih baik dikonsumsi, semuanya tergantung pada preferensi pribadi.

Jika Anda lebih menyukai nasi merah, maka hal itu tidak akan menjaid masalah.

Namun jika Anda menyukai nasi putih, cobalah untuk memasangkannya dengan protein, lemak sehat, dan sayuran kaya serat untuk memperlambat pencernaan dan membuat makanan lebih mengenyangkan.

Masalah utamanya adalah soal bagaimana selama ini beras merah dipandang jauh lebih sehat dari beras putih, padahal faktanya tidak demikian.

Selain itu, pelabelan beras putih sebagai produk makanan kurang baik, juga tidak benar.

Budaya makan nasi putih sudah ada di seluruh dunia selama berabad-abad, dan ini harus diakui oleh siapapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com