Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan KA Argo Semeru dan Argo Wilis di Kulon Progo

Kompas.com - 17/10/2023, 17:40 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta api Argo Semeru dan KA Argo Wilis terlibat kecelakaan di KM 520+4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates, Kulonprogo, DIY, Selasa (17/10/2023) pukul 13.15 WIB. 

Kejadian bermula saat KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir anjlok dan tak berselang lama KA Argo Wilis rute Bandung–Surabaya Gubeng menemper KA Argo Semeru. 

Terkait insiden kecelakaan tersebut, VP Public Relations KAI Joni Martinus memastikan tidak ada korban jiwa dan hanya sejumlah penumpang yang mengalami korban luka-luka. 

"Korban luka ringan yang dialami penumpang KA berjumlah 4 orang," kata Joni melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (17/10/2023).

Disebutkan satu penumpang yang mengalami luka ringan menjalani rawat inap sementara tiga orang melakukan rawat jalan.

Hingga saat ini, penyebab kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

Kronologi kecelakaan KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis

PT KAI membeberkan kronologi kecelakaan yang menimpa kedua KA, Argo Semeru dan KA 6 Argo Wilis.

Kronologi peristiwa ini bermula ketika KA Argo Semeru dengan nomor registrasi KA 17 relasi Surabaya Gubeng–Gambir mengalami anjlokan di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates KM 520+4, Selasa (17/10) pukul 13:15 WIB.

Kemudian tak berselang beberapa waktu kemudian, pada pukul 13:25 WIB rangkaian KA Argo Wilis relasi Bandung–Surabaya Gubeng datang dari arah barat dan menemper rangkaian KA Argo Semeru. 

Akibat kejadian tersebut, lintasan kereta tidak dapat dilalui di kedua arah.

KAI kemudian melakukan upaya evakuasi pada penumpang eks KA Argo Semeru dengan mengalihkannya ke KA Sawunggalih menuju Stasiun Kroya atau Purwokerto.

Selanjutnya, penumpang akan dilanjutkan dengan kereta lain ke Jakarta.

Sementara untuk penumpang KA Argo Wilis, mereka dievakuasi menggunakan KA Bandara YIA menuju Stasiun Yogyakarta untuk dialihkan dengan kereta lain menuju Surabaya.

Tim evakuasi di lapangan juga melakukan koordinasi dengan mendatangkan rangkaian alat berat dan lokomotif penolong untuk mengevakuasi gerbong yang terdampak.

Baca juga: KA Argo Semeru Kecelakaan di Kulon Progo, Saksi Mata: Ada Asap Putih, Tiba-tiba Gerbong Keluar Jalur

Perjalanan KA yang terdampak

Akibat insiden tersebut, petak lintas tempat kejadian tidak dapat dilalui di kedua arah sehingga beberapa perjalanan kereta terganggu.

EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadj menyampaikan, untuk meminimalisasi dampak keterlambatan pada KA-KA lainnya, KAI melakukan rekayasa pola operasi dengan memutar KA-KA yang seharusnya melalui petak jalan Jogyakarta–Kutoarjo (jalur selatan), dialihkan dengan melalui petak jalan Tegal–Semarang (jalur Utara).

Berikut KA yang mengalami dampak kejadian tersebut dan dilakukan pola rekayasa operasi memutar di antaranya:

  • KA 115 (Ranggajati) dari Yogkakarta-Solo dengan KA 139KS2 Dari Solo-Cirebon dengan plb 115KS
  • KA 211 (Logawa) dari Solo-Tegal dengan Plb 211KS, dari Tegal-Purwokerto dengan Plb 211KS2
  • KA 105 (Gayabaru Malam selatan) dengan Plb 105KS (Solo–Cirebon Prujakan)
  • KA 122 (Jokotingkir) dengan Plb 222KS2 (Cirebon Prujakan/Solo), menjadi KA 222KS1 (Solo/Purwosari)
  • KA 124 (Bangunkarta) dengan plb 124KS (Cirebon/Solo)

KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut.

"Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar," kata Agus. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com