Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular "Silent Killer" Berkeliaran, 500 Keluarga di India Takut Keluar Rumah Usai Matahari Tenggelam

Kompas.com - 16/10/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Melepaskan ular musuh jadi usulan solusi

Sebelumnya, Chakdaha Biggyan o Sanskritik Sanstha (CBSS), organisasi ilmiah yang berfokus pada berbagai jenis ular mengunjungi desa untuk membicarakan masalah ini dengan pemerintah setempat.

Anggota CBSS, Bibartan Bhattacharjee mengatakan, mereka menyarankan petugas Departemen Kehutanan untuk melepaskan ular sakhamuti atau Bungarus fasciatus di kawasan ini.

"Melepaskan ular sakhamuti, yang tidak terlalu berbisa tetapi merupakan musuh kalas, dapat menjadi cara untuk melenyapkan kalas," kata Bhattacharjee, dilansir dari News from Nadia, Senin (18/9/2023).

"Kami telah meminta otoritas kehutanan untuk mempertimbangkan usulan kami," sambungnya.

Meski musuh ular kalas, Bhattacharya mengatakan, belum ada laporan kematian manusia akibat gigitan ular sakhamuti.

"Masyarakat perlu tahu bahwa ular ini merupakan ancaman bagi kalas," kata dia.

Namun, dia melanjutkan, penting untuk membersihkan semak-semak yang dapat menjadi sarang ular di kawasan tersebut.

Baca juga: 150 Benda seperti Mur, Baut, dan Earphone Ditemukan di Usus Pria India

Sementara itu, dikutip dari Times of India, Kamis (13/6/2023), sama seperti ular lain, ular kalas lebih aktif pada malam hari.

Ular ini membawa racun neurotoksik yang dapat mengganggu dan merusak fungsi sistem saraf pusat atau sistem saraf tepi manusia.

Gigitan ular kalas dapat menyebabkan kematian jika korban tak segera mendapat perawatan medis yang tepat.

Namun demikian, jenis ular ini biasanya tidak akan menyerang manusia tanpa adanya provokasi.

Baca juga: Kisah Penyelamatan Bocah 3 Tahun yang Jatuh ke Sumur Sedalam 12 Meter di India

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com