Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Qatar Cetak Wortel dengan Printer, Bisa Dimakan dan Sarat Nutrisi seperti Sayur Asli

Kompas.com - 09/10/2023, 16:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Karena itu, Annan dan Al Mansoori memutuskan cara lain untuk menemukan "tinta" yang sesuai dalam pencetakan ini.

Baca juga: 4 Efek Samping Wortel bagi Tubuh, Apa Saja?

Cara mencetak wortel dengan printer 3D

Annan dan Al Mansoori tidak bisa memanfaatkan sayuran dan buah asli yang jumlahnya terbatas untuk dijadikan tinta printer.

Akhirnya, kedua mahasiswa Qatar ini menggunakan tinta yang didapat dari proses kultur sel tanaman. Proses ini berupa sel-sel dari sayuran yang dipanen dan diperbanyak dalam kondisi laboratorium yang steril.

Sel-sel tadi kemudian digunakan untuk membuat tinta printer yang sensitif terhadap sinar UV dalam mesin. Sinar UV akan memadatkan tinta tersebut.

Selanjutnya, tinta tadi dapat dicetak dalam bentuk wortel atau bentuk apapun yang diinginkan dengan printer 3D.

Selama melakukan proyek ini, Annan dan Al Masoori tak lepas dari tantangan. Mereka harus menjelaskan proyek ini ke publik secara sederhana dan jelas.

Dilansir dari Wionews (5/10/2023), keduanya mengakui tantangan terbesar mereka dalam proyek ini adalah membuat teknologi yang dapat diakses oleh masyarakat awam.

“Ada kurva pembelajaran untuk dapat mengomunikasikannya dengan jelas sehingga tidak terlalu asing. Bagaimana kita mengomunikasikan hal ini tanpa terlihat gila?" kata Annan.

Baca juga: Selamatkan Satwa Korban Kebakaran, Australia Sebar 2.000 Kg Wortel dan Kentang dari Helikopter

Mengapa mencetak sayur wortel?

Qatar hanya memiliki 2,5 persen wilayah yang bisa ditanami sehingga akhirnya bergantung pada impor.

Untuk mengubah kondisi ini, Annan mengatakan bahwa printer 3D-nya bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan sayuran dan buah-buahan.

“Kami fokus pada wortel sebagai bukti konsep karena merupakan jenis sayuran yang paling banyak diteliti terutama dalam hal sel induk," tambah Al Mansoori.

"Namun di masa depan kami berharap dapat melihat buah-buahan dan sayuran yang sangat spesifik terhadap iklim dan langka untuk benar-benar bisa dicetak,” lanjutnya.

Perempuan ini memastikan wortel hasil cetakan printer 3D memiliki nilai nutrisi sama dengan wortel yang ditanam secara konvensional. Ini karena sel-sel sayuran yang dikembangkan di laboratorium memakai tanah mirip aslinya.

Dia juga mengatakan produksi wortel ini tidak bergantung pada lahan yang luas atau biaya pemeliharaan. Karena itu, wortel yang dicetak 3D bisa lebih murah.

“Jika kita ingin membeli buah-buahan dan sayur-sayuran yang spesifik terhadap iklim, maka harganya akan lebih rendah lagi,” katanya.

Al Mansoori mengatakan mereka berharap printer makanan 3D buatan mereka digunakan di berbagai tempat termasuk restoran, supermarket, dan rumah sakit, untuk mempermudah akses masyarakat pada makanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com