Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Makan Gorengan terhadap Risiko Diabetes, Kenali Bahayanya

Kompas.com - 09/10/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Gorengan atau makanan yang digoreng adalah salah satu jenis makanan yang cukup populer. Karena selain enak, makanan ini juga praktis dan mudah disajikan.

Namun, diketahui mengonsumsi gorengan dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dilansir dari laman Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa proses menggoreng dapat mengubah komposisi nutrisi makanan dan menghasilkan bahan kimia berbahaya.

Misalnya menggoreng karbohidrat seperti kentang, dapat menghasilkan akrilamida, yang telah dikaitkan dengan obesitas, sindrom metabolik, dan gangguan neurologis.

Beberapa penelitian pada orang dewasa juga menemukan hubungan antara makan gorengan dan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Efek Makan Gorengan Tiap Hari, Ini yang Bisa Terjadi pada Tubuh


Secara umum, makan lebih banyak makanan yang digoreng dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.

Makanan yang digoreng biasanya dilapisi tepung roti, yang dapat menambah banyak karbohidrat, lemak tidak sehat, dan kalori.

Dikutip dari laman Everyday Health, terlalu banyak lemak dalam makanan dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang dapat memperburuk diabetes tipe 2.

Pertambahan berat badan juga meningkatkan risiko penyakit jantung, risiko yang juga sudah meningkat ketika Anda menderita diabetes.

Beberapa makanan yang termasuk kategori tersebut adalah makanan yang dilapisi tepung roti dan digoreng seperti nugget ayam, udang, dan bawang bombai.

Baca juga: Khasiat Timun untuk Menurunkan Gula Darah, Baik bagi Penderita Diabetes

Dampak gorengan terhadap risiko diabetes

Ilustrasi bahaya mengonsumsi makanan yang digoreng terhadap risiko diabetes tipe 2.Unsplash/Tareq Ismail Ilustrasi bahaya mengonsumsi makanan yang digoreng terhadap risiko diabetes tipe 2.

Dilansir dari laman Healthline, beberapa penelitian lama menemukan bahwa makan makanan yang digoreng meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Misalnya sebuah studi tahun 2005 menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu, dua kali lebih mungkin mengalami resistensi insulin dibandingkan mereka yang memakannya kurang dari sekali seminggu.

Selain itu, pada 2014, dua penelitian observasional besar menemukan hubungan yang kuat antara seberapa sering peserta makan gorengan dan risiko diabetes tipe 2.

Baca juga: Khasiat Jalan Kaki untuk Menurunkan Gula Darah Menurut Penelitian

Mereka yang mengonsumsi 4 sampai 6 porsi gorengan atau makanan yang digoreng per minggu, memiliki kemungkinan 39 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com