KOMPAS.com - Jalan kaki adalah salah satu olahraga paling sederhana yang bisa dilakukan seseorang.
Bagi Anda yang tidak pernah atau malas melakukan aktivitas fisik berat, jalan kaki adalah cara paling mudah untuk memulai.
Sebab, ia memiliki risiko cedera rendah dan tidak memerlukan peralatan, pakaian, atau sepatu khusus apa pun untuk melakukannya.
Anda bisa melakukan aktivitas ini saat pergi ke kantor atau sekolah, berbelanja, atau sekedar jalan-jalan di sekitar rumah.
Meski sederhana, jalan kaki memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan jika dilakukan secara konsisten.
Baca juga: Jalan Kaki Ampuh Turunkan Berat Badan, Harus Berapa Langkah Sehari?
Menurut American Diabetes Association, berjalan dengan kecepatan cepat atau intensitas sedang merupakan latihan aerobik.
Jika Anda melakukan aktivitas aerobik secara rutin dari waktu ke waktu, Anda dapat melihat banyak manfaat kesehatan, termasuk
Penelitian menunjukkan bahwa berjalan cepat selama sekitar 30 menit sehari memberikan manfaat kesehatan jangka panjang, termasuk penurunan risiko penyakit jantung.
Baca juga: Manfaat Jalan Kaki 30 Menit Per Hari, Turunkan Berat Badan dan Bikin Umur Panjang
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kadar gula darah manusia berubah sepanjang hari. Mulai dari tinggi hingga rendah, seiring tubuh mencoba mengatur jumlah insulin yang dibutuhkan.
Anda hanya perlu menjaga agar kadar gula darah tetap konsisten, untuk membantu mencegah rasa haus dan lelah setelah makan (penurunan energi setelah makan siang).
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah berjalan-jalan sebentar. Penelitian menunjukkan, jalan kaki dua hingga lima menit setelah makan dapat menurunkan gula darah.
Ini adalah salah satu cara sederhana pengelolaan gula darah yang lebih baik. Bahkan bagi penderita diabetes yang melakukannya, menyadari bahwa gula darahnya lebih stabil.
Baca juga: 7 Manfaat Positif Jalan Kaki di Pagi Hari, Apa Saja?
Sebagaimana telah dibahas bahwa olahraga adalah salah satu kunci untuk mengendalikan gula darah, termasuk rutin berjalan kaki.
Dikutip dari laman Everyday Health, sebuah penelitian multisenter pada 2002 dilakukan pada orang dengan pradiabetes yang berolahraga 150 menit seminggu.