Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ramalan Hari Kiamat yang Tidak Pernah Terjadi

Kompas.com - 07/10/2023, 17:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Persiapan menghadapi kiamat ini mencakup pembuatan bahtera Nuh modern yang dibangun oleh pria di Tiongkok, dan penjualan peralatan bertahan hidup dalam jumlah besar.

Baca juga: Bagaimana Proses Terjadinya Tsunami? Berikut Penjelasannya

4. Ramalan Harold Camping

Dikutip dari laman Live Science, Harold Camping menarik perhatian media internasional dengan ramalannya bahwa Hari Penghakiman akan datang pada tanggal 21 Mei 2011.

Itu akan dimulai dengan gempa bumi di seluruh dunia dan pengangkatan umat beriman. Ketika tanggal 21 Mei berlalu dengan tenang, ia menghilang dari pusat perhatian untuk beberapa saat.

Sebelum akhirnya mengumumkan bahwa Hari Penghakiman sebenarnya akan datang pada 21 Oktober 2011, meski secara diam-diam dan tanpa api dan belerang.

Baca juga: 7 Bencana Alam Paling Mematikan di Dunia, Satu Terjadi di Indonesia

5. Ramalan kiamat kelompok Millerites

Seorang petani New England bernama William Miller, menafsirkan waktu yang dipilih Tuhan untuk menghancurkan dunia, setelah beberapa tahun mempelajari Alkitabnya.

Ia mengatakan bahwa kiamat akan terjadi pada suatu waktu antara 21 Maret 1843 dan 21 Maret 1844.

Dia berkhotbah sambil mengarahkan ribuan pengikutnya, dan memutuskan bahwa tanggal terjadinya hari kiamat adalah pada 23 April 1843.

Ketika tanggal 23 April 1943 tiba dan tidak terjadi hal seperti yang diramalkan, kelompok Millerites tersebut akhirnya dibubarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Daftar Negara Barat yang Kutuk Serangan Israel ke Rafah, Ada Perancis Juga Jerman

Tren
Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Indeks Massa Tubuh? Berikut Pengertian dan Cara Menghitungnya

Tren
Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Berapa Detak Jantung Normal Berdasarkan Usia? Simak Cara Mengukurnya

Tren
Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Gaji Pekerja Swasta Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Apa Manfaatnya?

Tren
Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Cara Download Aplikasi IKD untuk Mendapatkan KTP Digital

Tren
Timbun 2.000 Warga, Ini Dugaan Penyebab Tanah Longsor di Papua Nugini

Timbun 2.000 Warga, Ini Dugaan Penyebab Tanah Longsor di Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com