Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Unggahan Sebut Tak Banyak Kasus Obesitas di Kalangan Remaja Zaman Dulu, Benarkah?

Kompas.com - 01/10/2023, 21:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Makanan yang memicu obesitas 

Salah satu makanan yang menyebabkan obesitas adalah junk food, makanan cepat saji dengan komposisi lemak dan karbohidrat sangat banyak.

"Junk food sangat berpengaruh dalam obesitas. Seharusnya mengonsumsi junk food harus diimbangi dengan makanan berserat seperti sayur dan buah," ungkap Toto. 

Toto menyampaikan, makanan yang memicu obesitas adalah makanan berlemak, makanan tinggi karbohidrat, dan makanan yang mengandung gula tinggi. 

"Semua makanan yang menggunakan gula seperti roti, kue, nasi, dan gorengan membuat kita bertambah besar dan bertambah gemuk," tambahnya. 

Selain itu, ahli gizi klinis dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Samuel Oetoro menjelaskan lebih lanjut mengapa generasi masa kini lebih mudah terkena obesitas.

Samuel mengungkapkan, makanan manis dan makanan berat yang dikonsumsi di atas pukul 12 malam sangat bisa memicu obesitas generasi muda. Dan generasi kini, kebanyakan akan tidur sampai larut karena didukung hiburan dari teknologi.

"Begitu kita makan di atas jam 12 malam, terdapat hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan. Hormon tersebut dinamakan grelin," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Orang zaman sekarang yang tetap ingin memiliki berat badan ideal, disarankan untuk berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, memiliki waktu tidur dan istirahat yang cukup, aktifitas sehat, dan mengurangi tingkat stres. 

"Karena mudah stres bisa menyebabkan nafsu makan meningkat," kata Samuel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com