Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Unggahan Sebut Tak Banyak Kasus Obesitas di Kalangan Remaja Zaman Dulu, Benarkah?

Kompas.com - 01/10/2023, 21:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut remaja zaman dulu tak banyak yang mengalami obesitas, ramai diperbincangkan di media sosial X. 

"Photo taken in 1970. Not one single obese person. What went wrong? (Foto yang diambil tahun 1970. Tak ada satu pun yang terlihat obesitas. Apa yang salah kini?)," tulis akun @DrLoupis pada Kamis (21/9/2023). 

Dalam unggahan tersebut, pengunggah menunjukkan foto sekumpulan remaja zaman dahulu yang bersantai di sebuah pantai. Terlihat dalam kerumunan itu, semuanya bertubuh ideal, tak ada yang tampak obesitas. 

Warganet banyak meninggalkan komentar di unggahan itu.

Beberapa mengatakan bahwa fenomena itu memang terjadi di zaman dulu, dan remaja masa kini banyak yang terkena obesitas disebabkan karena perubahan gaya hidup.

"I grew up in the 70s. There would maybe be 1 kid in your class that was overweight. And that was it (Aku tumbuh di era 70-an. Mungkin hanya ada 1 anak yg obesitas di dalam 1 kelas, itu saja)," tulis akun @DanBoone1970.  

Hingga Minggu (1/10/2023), unggahan tersebut sudah disukai ribuan akun dan dikomentari ratusan warganet.

Baca juga: Pengobatan Pasien Obesitas, Apakah Ditanggung BPJS Kesehatan?

Penjelasan ahli gizi 

Dilansir dari laman WHO, prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di antara anak-anak dan remaja usia 5-19 tahun telah meningkat secara dramatis, dari hanya 4 persen di tahun 1975 menjadi lebih dari 18 persen di tahun 2016.

Peningkatan ini terjadi baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Di mana data mencatat,  pada tahun 2016, 18 persen anak perempuan dan 19 persen anak laki-laki mengalami kelebihan berat badan.

Menurut ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Toto Sudargo, orang zaman sekarang lebih rentan mengalami obesitas salah satunya karena perkembangan ekonomi. 

Perkembangan ekonomi memudahkan manusia untuk bergerak dari satu tempat ke tempat  lainnya dengan mudah.

"Saat ini, manusia berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya tidak menggunakan otot, tetapi menggunakan mesin, sehingga terbatas ruang geraknya untuk berolahraga," ujar Toto kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Toto menjelaskan, tubuh yang tidak digunakan untuk berolahraga atau beraktivitas akan mudah mengalami penambahan berat badan hingga menuju obesitas.

Selain itu, akses zaman sekarang memudahkan generasi saat ini untuk mendapatkan makanan yang mereka mau dengan mudah. 

"Orang zaman dahulu cenderung sulit untuk mendapatkan makanan yang mengandung lemak. Mereka lebih sering mengonsumsi makanan kaya serat dan buah-buahan," ujar Toto.  

Baca juga: Disebut Bisa Picu Obesitas jika Berlebihan, Berapa Baiknya Konsumsi Probiotik Sehari?

Makanan yang memicu obesitas 

Salah satu makanan yang menyebabkan obesitas adalah junk food, makanan cepat saji dengan komposisi lemak dan karbohidrat sangat banyak.

"Junk food sangat berpengaruh dalam obesitas. Seharusnya mengonsumsi junk food harus diimbangi dengan makanan berserat seperti sayur dan buah," ungkap Toto. 

Toto menyampaikan, makanan yang memicu obesitas adalah makanan berlemak, makanan tinggi karbohidrat, dan makanan yang mengandung gula tinggi. 

"Semua makanan yang menggunakan gula seperti roti, kue, nasi, dan gorengan membuat kita bertambah besar dan bertambah gemuk," tambahnya. 

Selain itu, ahli gizi klinis dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Samuel Oetoro menjelaskan lebih lanjut mengapa generasi masa kini lebih mudah terkena obesitas.

Samuel mengungkapkan, makanan manis dan makanan berat yang dikonsumsi di atas pukul 12 malam sangat bisa memicu obesitas generasi muda. Dan generasi kini, kebanyakan akan tidur sampai larut karena didukung hiburan dari teknologi.

"Begitu kita makan di atas jam 12 malam, terdapat hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan. Hormon tersebut dinamakan grelin," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/9/2023).

Orang zaman sekarang yang tetap ingin memiliki berat badan ideal, disarankan untuk berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, memiliki waktu tidur dan istirahat yang cukup, aktifitas sehat, dan mengurangi tingkat stres. 

"Karena mudah stres bisa menyebabkan nafsu makan meningkat," kata Samuel. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com