KOMPAS.com - Benua Antartika merupakan salah satu tempat terdingin di dunia yang permukaannya ditutupi es.
Namun, sebuah unggahan di media sosial menyebut, kini muncul bunga-bunga yang tumbuh di Antartika. Tumbuhnya bunga ini disebut bukan berita yang baik.
Unggahan tersebut pertama kali dibagikan akun X (dulu Twitter) @dailyloud, Jumat (22/9/2023).
Dalam unggahan tersebut tertulis, bunga yang bermekaran di Antartika berkaitan dengan dampak pemanasan global.
Flowers are now staring to bloom in Antarctica and experts say this is not good news.
This would be the first evidence of accelerated ecosystem response in Antarctica that is directly associated as a consequence of global warming, according to Nicoletta Cannone, a professor of… pic.twitter.com/RYIaDQKFgJ
— Daily Loud (@DailyLoud) September 21, 2023
Hingga Minggu (24/9/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 13,1 juta kali dan disukai 63.600 warganet.
Dilansir dari Sports Keeda (23/9/2023), foto dalam unggahan X tersebut adalah bunga-bunga yang tumbuh di Greenland, Amerika Utara dan bukan di Antartika.
Meski begitu, faktanya, penelitian membuktikan bahwa bunga-bunga yang bermekaran di Antartika memang menunjukkan kondisi lingkungan buruk akibat pemanasan global.
Baca juga: Ini yang Bakal Terjadi jika Gletser Kiamat di Antartika Runtuh
Sebagai wilayah yang penuh es, hanya ada dua jenis tanaman berbunga asli yang tumbuh di Benua Antartika yakni rumput rambut antartika (Deschampsia antarctica) serta lumut mutiara antartika (Colobanthus quitensis).
Diberitakan Kompas.com (7/8/2021), kedua tanaman ini tumbuh di Kepulauan Orkney Selatan, Kepulauan Shetland Selatan, serta sepanjang Semenanjung Antartika Barat.
Lalu pada 2017, ilmuwan India dari Central University of Punjab menemukan spesies lumut baru yang diberi nama Bryum bharatiensis.
Tanaman ini berkembang biak dan bertahan hidup di kawasan bersuhu ekstrem. Tanaman akan memanfaatkan kotoran penguin yang kaya nitrogen dan nutrisi untuk tumbuh.
Tanaman tersebut akan tumbuh dengan baik berkat sinar Matahari. Karena itu, tanaman akan tumbuh di musim panas saat suhu Antartika menjadi lebih hangat.
Baca juga: Lubang Ozon di Antartika Disebutkan Makin Membesar dan Membuat Rekor, Apa Dampaknya bagi Kehidupan?
Dilansir dari New Scientist (14/2/2022), para ilmuwan mengamati bunga tumbuh lebih cepat di Antartika.
Nicoletta Cannone dan rekan-rekannya dari Universitas Insubria, Italia mencatat pertumbuhan tanaman Deschampsia antarctica dan Colobanthus quitsis di Pulau Signy, Antartika dari 2009 hingga 2019.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.