Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Melihat Status yang Dibisukan Setelah Update Saluran WhatsApp

Kompas.com - 23/09/2023, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini WhatsApp merilis fitur baru yang disebut dengan WhatsApp Channels atau Saluran WhatsApp.

Update fitur baru ini menyebabkan tampilan pada menu status berubah, tak seperti dahulu.

Sejumlah warganet mengaku masih bingung dan berharap tampilan WhatsApp dikembalikan seperti semula.

Salah satu hal yang membuat warganet bingung adalah letak daftar status teman yang dibisukan.

Sebagaimana diketahui, WhatsApp selama ini menyediakan fitur untuk membisukan status, yang memungkinkan agar status dari kontak tertentu tak muncul ke dalam urutan pembaruan terkini.

Meski demikian, biasanya pengguna tetap bisa mengintip status yang telah dibisukan dengan cara menggulir ke bawah pada bagian "Pembaruan yang Dibisukan".

Kini setelah WhatsApp melakukan update, pengguna hanya akan menemukan "Saluran" saat menggulir ke arah bawah, sementara daftar status yang dibisukan tidak muncul.

" Guys kalian yg tampilan WA nya udah kaya gini liat status WA yang sempet dibisukan gimana ya?" tanya warganet di akun base @convomfs pada 19 September 2023.

Lantas, bagaimana cara melihat status WhatsApp yang dibisukan setelah update fitur Saluran?

Baca juga: Cara Keluar dari Saluran agar Tampilan Status WhatsApp seperti Semula


Cara lihat status yang dibisukan setelah update WhatsApp

Dikutip dari laman IndiaToday, berikut ini cara lihat status WhatsApp yang dibisukan setelah adanya fitur Saluran WhatsApp:

  • Buka WhatsApp
  • Klik tab menu "Pembaruan"
  • Klik "Lainnya" berupa ikon titik tiga di sebelah kanan "Status"
  • Klik "Pembaruan yang Dibisukan"
  • Selanjutnya daftar status yang telah dibisukan akan muncul.

Jika pengguna merasa cara ini sedikit lebih rumit, maka pengguna memiliki opsi untuk mengaktifkan kembali update status yang sebelumnya dibisukan atau dalam pengaturan mute.

Cara mengaktifkan kembali status yang telah dibisukan

Berikut ini cara untuk mengaktifkan kembali update status kontak yang sebelumnya dibisukan:

  • Buka WhatsApp
  • Klik tab menu "Pembaruan"
  • Klik "Lainnya" berupa ikon titik tiga di sebelah kanan "Status"
  • Klik "Pembaruan yang Dibisukan"
  • Selanjutnya status yang telah dibisukan akan kembali muncul.
  • Klik lama pada nama yang statusnya ingin kembali diaktifkan
  • Klik "Bunyikan".

Dengan cara ini maka status akan kembali tampil di daftar pembaruan terkini.

Sementara itu, jika ingin menambah daftar kontak yang statusnya ingin dibisukan, caranya yakni:

  • Buka WhatsApp
  • Klik tab menu "Pembaruan"
  • Klik lama pada pembaruan status yang ingin disembunyikan
  • Ketuk "Bisukan".

Baca juga: Cara Membuat Saluran WhatsApp, Cepat dan Mudah

Apa itu saluran pada WhatsApp?

Fitur Saluran WhatsApp atau WhatsApp Channel adalah grup siaran satu arah bagi selebriti, instansi, atau tokoh publik lain dalam mendistribusikan informasi kepada para pengikutnya, layaknya yang dilakukan di Telegram dan Instagram.

Saluran WhatsApp telah diluncurkan di lebih dari 150 negara.

Ketika bergabung dengan WhatsApp Channels, pengguna tak perlu khawatir karena WhatsApp tak akan memberitahukan nomor telepon atau identitas pengguna kepada orang lain yang berada di saluran yang sama.

Pesan yang dikirimkan dalam WhatsApp Channel akan tersedia selama 30 hari.

Mereka yang bergabung di channel, tidak bisa memposting di Saluran WhatsApp atau melihat siapa saja yang berada dalam saluran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Raja Charles III Kehilangan Indra Perasa akibat Efek Samping Pengobatan Kanker

Tren
Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Cara Menyosialisasikan Anak Kucing agar Mengenali Lingkungan dengan Baik

Tren
Ban 'Botak' Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Ban "Botak" Diukir Ulang Bisa Hemat Pengeluaran, Amankah Digunakan?

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: Korban Meninggal Capai 67 Orang, 20 Warga Masih Hilang

Tren
Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Kemenkes Pastikan Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Ini Caranya

Tren
Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Gletser Terakhir di Papua Diperkirakan Akan Hilang Sebelum 2026

Tren
Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Link, Cara, dan Syarat Daftar IPDN 2024, Lulus Bisa Jadi PNS Kemendagri

Tren
Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com