Selain itu, ILO juga membuat daftar pekerjaan yang mayoritas dikerjakan oleh laki-laki. Berikut daftarnya.
Sesuai data tersebut, pekerjaan yang lebih berisiko seperti militer, operator mesin pabrik, dan pekerjaan bangunan mayoritas dilakukan oleh laki-laki.
Baca juga: 3 Profesi Penting di Indonesia yang Masih Sepi Peminat
Berdasarkan data ILO pada 2020, hanya ada sedikit pekerjaan memiliki persetase hampir setara.
Jumlah pekerja perempuan dan laki-laki cenderung sama banyak untuk pekerjaan kantoran seperti di bidang hukum, sosial, dan budaya.
Selain itu, pekerja bidang bisnis, administrasi, dan penjualan juga cukup setara.
Tak hanya itu, pekerjaan di bidang perhotelan dan kerajinan tangan juga menunjukkan jumlah pekerja yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Meski begitu, ILO menyebut industri membutuhkan lebih banyak karyawan perempuan yang memiliki keterampilan sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Data menunjukkan, mempekerjakan lebih banyak perempuan ke dalam bidang-bidang ini dapat sangat membantu terutama untuk menggerakkan ekonomi digital.
Sayangnya, data ILO masih menunjukkan perempuan kurang terwakili dalam profesi yang melibatkan bidang teknologi.
Hampir setiap negara, terlepas dari tingkat pendapatan atau tahap pembangunannya, perempuan kurang terwakili di sektor teknologi informasi dan komunikasi.
Perempuan juga kurang mendapatkan tempat di posisi manajemen senior seperti CEO, pejabat senior, dan legislator daripada pekerja laki-laki.