Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Nasional Kebakaran, Bagaimana Nasib Benda-benda Bersejarah?

Kompas.com - 17/09/2023, 12:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Nasional Indonesia atau kerap disebut Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dilanda kebakaran pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Diberitakan Antara, Sabtu, kebakaran diduga berasal dari korsleting arus listrik yang terjadi di bedeng proyek renovasi museum.

"Korsleting listrik di belakang pameran museum diduga berasal dari area bedeng tukang yang sedang melaksanakan perbaikan gedung Blok C," ujar Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Asril Rizal.

Museum Nasional Indonesia adalah museum arkeologi, sejarah, etnografi, serta geografi yang telah dibuka sejak 1868, dilansir dari Kompas.com, Sabtu.

Penuh dengan barang-barang kuno, museum ini merupakan rumah dari arca, prasasti, hingga berbagai benda kerajinan hasil peninggalan budaya zaman dulu.

Bahkan, sejak 2001, semua koleksi di Museum Gajah tercatat mencapai 109.342 buah dan dikenal sebagai salah satu museum terlengkap di Indonesia.

Lantas, bagaimana nasib barang-barang bersejarah pasca-kebakaran melanda Museum Nasional?

Baca juga: Profil Museum Nasional Jakarta yang Terbakar Malam Ini, Dihuni Ribuan Koleksi Kuno


Kemendikbud fokus pengamanan benda bersejarah

Plt Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Ahmad Mahendra memastikan situasi Museum Nasional kini telah terkendali.

Hal tersebut berkat respons cepat antara tim pemadam kebakaran, kepolisian, serta Museum Nasional Indonesia, sehingga api berhasil padam pada 22.40 WIB.

"Ada enam ruangan di Gedung A yang terdampak, sedangkan 15 ruangan lainnya di gedung A serta ruangan pamer gedung B dan C sama sekali tidak terdampak," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (17/9/2023).

Mahendra mengungkapkan, sebagian koleksi yang terdampak kebakaran adalah replika atau tiruan, termasuk di bagian benda prasejarah.

Sementara itu, untuk sisa koleksi atau barang sejarah lain di Museum Nasional, saat ini berada dalam keadaan aman.

Koleksi hasil repatriasi atau pemulangan dari Belanda pun dipastikan tidak terdampak karena tersimpan di lokasi yang jauh dari kebakaran.

"Kami secara intensif terus melakukan pengukuran dampak dan rencana tindak lanjut," lanjut Mahendra.

Baca juga: Sederet Fakta Kebakaran Museum Nasional yang Hanguskan 4 Ruang Penyimpanan Barang Bersejarah

Museum Nasional ditutup sementara

Kendati relatif terlindungi, pihaknya masih harus kembali memastikan keamanan benda bersejarah yang tersimpan dalam Museum Gajah.

Prioritas BLU MCB saat ini pun tetap mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak.

Oleh karena itu, BLU MCB memutuskan untuk menutup kunjungan ke Museum Nasional Indonesia sampai pemberitahuan lebih lanjut.

"Kami akan berupaya keras untuk memastikan bahwa museum kembali dalam kondisi terbaik secepat mungkin," ungkap Mahendra.

Baca juga: Museum Digital dan Masa Depan Koleksi Museum

Dia mengatakan, dikarenakan force majeur atau keadaan kahar, tiket yang telah dibeli pengunjung akan dikembalikan.

Informasi pengembalian dana tersebut akan disampaikan segera setelah pihaknya memiliki panduan yang lebih jelas.

"Kami mohon pengertian dari masyarakat atas langkah yang kami ambil. Tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengunjung," kata Mahendra.

Sementara itu, sesuai instruksi Mendikbudristek, BLU MCB telah membentuk tim khusus untuk merawat serta mengamankan benda-benda sejarah dan budaya yang terdampak kebakaran.

Investigasi juga masih terus dilakukan guna menentukan penyebab pasti dari kebakaran yang melanda museum.

"Kami berkomitmen untuk terus berbagi temuan investigasi dengan publik seiring perkembangannya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com