Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medina of Marrakesh, Pusat Kebudayaan Islam Tempo Dulu yang Luluh Lantak Dihantam Gempa Maroko

Kompas.com - 10/09/2023, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kawasan Yahudi "Mellah" pun mulai dikembangkan pada 1558. Selain itu, dinasti ini turut membangun Universitas Al-Quran terbesar di kawasan Maghreb, Medersa Ben Youssef, pada 1565.

Makmur berkat perdagangan emas dan gula, sejarah panjang Marrakesh semakin lengkap dengan pembangunan Istana el-Badi pada 1574 dan Makam Saadian.

Meski Marrakesh berkembang pesat saat menjadi ibu kota di bawah Dinasti Saadi, para penguasa berikutnya lebih sering tinggal di wilayah Fes atau Meknes.

Namun, mereka terus menggunakan Marrakesh sebagai pos militer.

Pada 1912, Marrakesh direbut oleh pemimpin agama A?mad al-?ibah, yang dikalahkan dan diusir oleh pasukan Perancis pimpinan Kolonel Charles ME Mangin.

Di bawah protektorat Perancis (1912–1956), Marrakesh selama bertahun-tahun dikelola oleh keluarga Glaoui, termasuk di bawah Thami al-Glaoui.

Sementara itu, situs kota merah ini mendapat pengakuan dari UNESCO pada 1985, terpisah dari kawasan modern di sebelah barat atau disebut Gueliz, yang dulu berkembang di bawah protektorat Perancis.

Baca juga: Respons Para Pemimpin Dunia atas Gempa Maroko yang Tewaskan 1.037 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com