Kista ovarium yang paling umum biasanya disebut kista fungsional yang terbentuk selama siklus menstruasi.
Indra menuyebutkan bahwa kista fungsional biasanya bersifat jinak, tidak berbahaya, dan bisa mengecil dengan sendirinya.
Kedua, ada kista folikel yang ada dalam siklus menstruasi normal karena ovarium melepaskan sel telur setiap bulan.
"Telur tumbuh di dalam kantung kecil yang disebut folikel. Saat telur matang, folikel pecah untuk melepaskan telur," kata Indra.
Kista folikel terbentuk ketika folikel tidak pecah untuk melepaskan sel telur. Hal ini menyebabkan folikel terus tumbuh menjadi kista.
Selain itu, kista folikel sering kali tidak memiliki gejala dan akan hilang dalam satu hingga tiga bulan.
Setelah folikel pecah dan melepaskan sel telur, kantung folikel yang kosong menyusut menjadi massa sel yang disebut korpus luteum.
Korpus luteum membuat hormon untuk mempersiapkan telur untuk siklus menstruasi berikutnya.
"Kista korpus luteum terbentuk jika kantung tidak menyusut. Sebaliknya, kantung itu menutup kembali dengan dirinya sendiri setelah telur dilepaskan, dan kemudian cairan menumpuk di dalamnya," jelasnya.
Kebanyakan kista korpus luteum hilang setelah beberapa minggu, namun kista ovarium bisa tumbuh hingga hampir empat inci (atau sekitar 2,5 cm) lebarnya.
"Mereka (kista) juga dapat menyebabkan pendarahan dan mengakibatkan rasa nyeri. Beberapa obat yang digunakan untuk menyebabkan ovulasi dapat meningkatkan risiko terkena kista ini," paparnya.
Baca juga: Ramai soal Kista Bartholin, Bisakah Diobati Tanpa Konsultasi Dokter?
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com (26/1/2023), kista patologis merupakan jenis kista yang disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang tidak wajar. Akan tetapi, kista jenis ini tidak ada kaitannya dengan siklus menstruasi.
Kista patologis dapat tumbuh dari sel yang berguna untuk memproduksi sel telur dan disebut dengan kista dermoid, atau sel yang melapisi bagian luar rahim yang disebut dengan kistadenoma.
Kedua jenis kista itu dapat pecah ataupun tumbuh dengan ukuran yang besar sehingga akan menyumbat aliran darah ke rahim.
Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun beberapa di antaranya mengandung sel kanker sehingga perlu diatasi dengan prosedur operasi.
Baca juga: Apa Itu Kista? Simak Jenis, Gejala, dan Pencegahannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.