Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Bertangan Terlihat Lagi untuk Pertama Kali Setelah 27 Tahun

Kompas.com - 02/09/2023, 10:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Spesies ikan yang tampak seperti memiliki tangan kembali terlihat untuk pertama kalinya setelah 27 tahun atau sejak 1996.

Ikan bernama narrowbody handfish (Pezichthys compresus) itu ditemukan di kedalaman 292 meter (958) di lepas pantai timur laut Pulau Flinders, Tasmania pada Juli 2023.

Dikutip dari CSIRO, ikan bertangan atau handfish pertama kali ditemukan pada 1986.

Ikan itu terlihat kembali oleh kelompok peneliti yang menaiki kapal penelitian Investigator South-East Australia Marine Ecosystem Survey (SEA-MES) yang dipimpin CSIRO.

“Ilmuwan kami melihatnya selama perjalanan baru-baru ini dengan kapal penelitian investigator kami,” tulis CSIRO pada lamannya.

“Kami yakin spesies ini adalah spesies yang terakhir terlihat lebih dari 25 tahun yang lalu, ikan narrowbody handfish (Pezichthys compresus),” imbuh mereka.

Umumnya, handfish ditemukan di lepas pantai bagian tenggara Australia.

“Ikan ini pertama kali kami temukan pada tahun 1986 dan terakhir terlihat pada tahun 1996. Ikan ini hanya diketahui dari dua spesimen di Koleksi Ikan Nasional Australia kami,” lanjut CSIRO.

Baca juga: Mengenal Ikan Kakatua, Penjaga Laut Biru yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi

Terlihat dari kamera

Para peneliti menemukan ikan langka itu menggunakan sistem kamera derek di kapal penelitian.

“Saya sangat senang menemukan handfish itu. Saya tahu ini adalah ikan langka dan istimewa. Dan peluang untuk melihatnya di lingkungan ini dan mengabadikannya dengan kamera belakang sangat jarang. Ini adalah penemuan penting,” kata ahli ekologi kelautan, Candice Untiedt.

Handfish ini memiliki bentuk dan ciri yang sangat khas, sehingga saya cukup yakin itu adalah handfish,” imbuhnya.

Candice kemudian bertanya kepada rekannya yang bernama Carlie Dvine untuk memastikan jenis ikan tersebut.

“Kami menduga itu adalah handfish berbadan sempit. Namun, handfish ini jauh lebih besar dari dua handfish yang pernah kita ketahui dan berjarak sekitar 100 kilometer dari lokasinya yang diketahui saat ini,” tutur Carlie.

“Kami tidak bisa 100 persen yakin spesies handfish yang mana. Ini sedekat mungkin tanpa melihat orang lain atau mengumpulkan sampel ikan,” tambahnya.

Handfish yang diamati tim jauh lebih besar dari dua spesimen yang tercatat di Koleksi Ikan Nasional Australia dan juga diamati sekitar 100 kilometer jauhnya dari lokasi spesies itu terakhir terlihat.

Baca juga: Ikan yang Jarang Ditemui Manusia Terekam di Taiwan, Mitos Pertanda Gempa Muncul Lagi?

Ditemukan saat survei

Kepala ilmuwan pelayaran Rich Little mengatakan, mereka saat itu mencoba menentukan bagaimana iklim mempengaruhi taman laut dan perikanan.

“Perairan laut di tenggara Australia mengalami pemanasan empat kali lipat dari rata-rata global,” kata Rich.

“Spesies-spesies mengubah distribusinya (persebarannya) dan habitat laut berubah dengan cepat,” lanjutnya.

Selama perjalanan, kelompok peneliti menggunakan sistem kamera derek untuk mengambil sampel lokasi guna memahami apa yang telah berubah.

Mereka mengaku terakhir melakukan survei ekosistem laut sekitar 1990-an.

Candice mengatakan, pelayaran itu sebagai bagian dari proyek berskala besar seperti SEA-MES sangat penting untuk pemahaman kita tentang ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Baca juga: Ikan Bisa Berjalan di Atas Lumpur, Spesies Apa Itu?

Sekilas tentang Pezichthys compresus

Dilansir dari IFLScience, handfish memiliki kepribadian yang pemalu sehingga sulit terlihat.

Ikan ini bergerak dengan “berjalan” di sepanjang dasar laut menggunakan siripnya yang terlihat seperti tangan.

Terdapat 14 spesies handfish yang diketahui, tujuh di antaranya hidup di sekitar Tasmania dan Selat Bass, Australia.

Secara etimologi, Pezichthys berasal dari dua kata yakni pezo dan ichthys. Pezo memiliki “berjalan” dan ichthys berarti “ikan”. Sedangkan compresus memiliki arti “bentuk badan”.

Baca juga: Mengenal Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Hidup di Perairan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com