Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hacker" Serang Dua Teleskop Tercanggih di Dunia, Apa Dampaknya?

Kompas.com - 01/09/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comHacker atau peretas menyerang dua teleskop tercanggih di dunia.

National Science Foundation's National Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory atau NOIRLab milik National Science Foundation melaporkan, serangan tertuju pada teleskop Gemini Utara di Hawaii, Amerika Serikat dan teleskop Gemini Selatan di Chili.

Selain itu, teleskop lain yang lebih kecil di Chili juga sempat terkena dampak peretasan tersebut.

Akibat serangan siber yang terjadi pada 1 Agustus 2023 tersebut, laboratorium penelitian astronomi itu menghentikan sementara operasionalnya.

Baca juga: Teleskop James Webb Temukan Obyek Aneh Berbentuk Tanda Tanya di Luar Angkasa, Apa Itu?

Belum diketahui motif dan asal hacker

Dikutip dari LiveScience, sampai saat ini, tidak diketahui secara pasti motif dan dari mana asal hacker menyerang fasilitas ruang angkasa tersebut.

“Staf kami bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk membuat semua teleskop yang terkena dampak dan situs web kami kembali online sesegera mungkin dan terdorong oleh kemajuan yang dicapai sejauh ini,” tulis NOIRLab dalam pernyataan di situsnya, Minggu (24/8/2023).

Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung dan pihak terkait berhati-hati dalam memberikan informasi mengenai insiden keamanan siber tersebut.

“Kami berencana untuk memberikan lebih banyak informasi kepada masyarakat jika kami mampu, sejalan dengan komitmen kami terhadap transparansi serta dedikasi kami terhadap keamanan infrastruktur kami,” terang NOIRLab.

Baca juga: Hacker Paling Dicari di Dunia Kevin Mitnick Meninggal, Ini Perjalanan Hidup dan Sepak Terjangnya

Terjadi sebelum AS beri arahan terkait serangan siber

Serangan siber terhadap fasilitas NOIRLab terjadi hanya beberapa hari sebelum National Counterintelligence and Security Center (NCSC) Amerika Serikat (AS) mengeluarkan arahan tentang ancaman serangan siber dan spionase kepada perusahaan luar angkasa dan organisasi penelitian negara itu.

Menurut mereka, mata-mata dan peretas asing menyadari pentingnya industri ruang angkasa komersial bagi perekonomian dan keamanan nasional AS.

Hal itu juga termasuk meningkatnya ketergantungan infrastruktur penting pada aset berbasis ruang angkasa.

“Mereka melihat inovasi dan aset terkait ruang angkasa AS sebagai ancaman potensial serta peluang berharga untuk memperoleh teknologi dan keahlian penting,” tulis keterangan resmi dalam siaran.

Baca juga: Uber Diduga Diretas oleh Hacker 18 Tahun, Bagaimana Data Pelanggan?

Timbulkan kerugian

Dilansir ScienceAlert, setiap hari fasilitas tersebut tetap tidak dapat diakses oleh para peneliti. Hal ini menimbulkan kerugian bagi komunitas sains.

Kerugian tersebut bukan hanya dari segi pendanaan atau keuangan, melainkan juga data yang tersimpan menjadi hilang.

Studi astronomi seringkali memerlukan operasi dengan waktu yang tepat.

Sehingga, gangguan karena peretas tersebut berpotensi merusak keseluruhan proyek penelitian jika cukup banyak periode pengamatan kritis yang terlewatkan.

Ini adalah salah satu pembobolan ransomware pertama pada fasilitas penelitian sains, namun peretasan terhadap fasilitas astronomi bukan yang pertama.

Baca juga: Ramai soal Bjorka, Ini Daftar Hacker Terkenal di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com