KOMPAS.com – Fenomena supermoon akan terjadi akhir bulan ini atau pada Kamis (31/8/2023).
Hal itu diungkapkan oleh peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini.
Diketahui, supermoon sudah pernah terjadi terjadi sebanyak dua kali pada 2023, yakni pada 3 Juli dan 1 Agustus lalu.
“Untuk tahun 2023 ini, supermoon terjadi di 3 Juli, 1 Agustus, 31 Agustus, dan 29 September,” ucap Clara kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).
Baca juga: Ramai soal Fenomena Pink Moon, Benarkah Bulan Berwarna Pink?
Baca juga: Mengenal Bulan dari Planet-planet di Tata Surya
Clara mengatakan, fenomena supermoon yang terjadi pada Kamis (31/8/2023) mendatang bisa dilihat di seluruh Indonesia.
Meski begitu, masyarakat Indonesia tidak dapat melihat fase puncak dari supermoon tersebut.
“Puncaknya 31 Agustus jam 08.35 WIB,” katanya.
"Pada saat puncaknya, kita tidak bisa melihat karena Bulan sudah tenggelam. Jadi sebelum Bulan tenggelam, kita bisa lihat supermoon walaupun bukan dalam saat puncaknya," imbuhnya.
Baca juga: Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama September 2023, Ada Berapa Tanggal Merah?
Ia mengungkapkan, supermoon masih indah dan cantik untuk dilihat meski tidak pada fase puncaknya.
"Dalam waktu yang berdekatan tidak akan terlihat perbedaannya," ungkapnya.
Ia menuturkan, fenomena ini dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang atau tanpa bantuan alat.
Menurutnya, tidak ada dampak dari supermoon yang membahayakan untuk Bumi terutama Indonesia.
“Hanya pasang laut, seperti bulan purnama yang lain,” ucapnya.
Baca juga: Ramai soal Halo Bulan, Apa Itu? Berikut Penjelasannya
Clara menjelaskan, supermoon terjadi ketika Bulan purnama berada di jarak terdekat dengan Bumi.