Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Efek Samping Alpukat, Bisa Bikin Migrain dan Berat Badan Bertambah

Kompas.com - 25/08/2023, 12:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alpukat adalah buah yang kaya nutrisi, dengan banyak penelitian yang menunjukkan manfaatnya bagi kesehatan.

Buah ini populer berkat kandungan lemak tak jenuh tunggal yang meningkatkan kesehatan tubuh, terutama organ jantung.

Dilansir dari laman Eat This, pakar nutrisi dan penulis Diabetes Meal Planning and Nutrition For Dummies, Toby Smithson mengatakan, alpukat bebas dari kolesterol dan lemak jenuh.

"Studi telah menunjukkan hubungan mengonsumsi jenis lemak baik (tak jenuh) dalam alpukat dengan peningkatan kadar kolesterol baik (HDL)," ujarnya.

Memiliki rasa cenderung tidak manis, bahan pangan ini juga amat mudah diolah, mulai dari jus, smoothies, salad, juga sebagai isian roti.

Sayangnya, meski menyehatkan, alpukat membawa sejumlah efek samping bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Lantas, apa saja efek samping alpukat?

Baca juga: 8 Manfaat dan Efek Samping Durian, Potensi Risiko Kanker Turun tetapi Tekanan Darah Naik


Efek samping alpukat

Alpukat berukuran sedang mengandung 24 gram lemak. Lemak merupakan zat penting yang melindungi organ tubuh, memberi energi, dan meningkatkan penyerapan vitamin tertentu.

Alpukat dengan ukuran sama juga mengandung 240 kalori. Jumlah ini tergolong cukup tinggi untuk seseorang yang direkomendasikan mengonsumsi 44-77 gram lemak maupun 2.000 kalori per hari.

Oleh karena itu, makan alpukat berlebihan akan berefek samping pada tubuh, termasuk berat badan.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut efek samping alpukat jika terlalu banyak dimakan:

1. Berat badan bertambah

Alpukat adalah sumber nutrisi dan lemak sehat, tetapi berpotensi menambah berat badan jika dimakan dalam jumlah banyak.

Ahli diet Vive Nutrition, Andres Ayesta menjelaskan, makan alpukat berlebihan dalam sehari akan menghasilkan lebih banyak kalori atau energi untuk dibakar tubuh.

Jika tidak digunakan, energi akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak, sehingga berat badan akan bertambah.

"Jumlah lemak yang direkomendasikan dalam sehari tidak menambah manfaat nutrisi, meski lemak tersebut dianggap lemak 'baik'," kata dia kepada Eat This.

Guna mencegah timbunan lemak, terutama pada orang yang jarang bergerak, cobalah membatasi konsumsi alpukat sekitar 2 ons atau seperempat cangkir.

Baca juga: 6 Efek Samping Pisang jika Dikonsumsi Terlalu Banyak, Apa Saja?

2. Masalah pencernaan

Meski banyak manfaat, buah alpukat dapat memicu masalah pencernaan jika terlalu banyak dimakan dalam sehari.FREEPIK/STOCKKING Meski banyak manfaat, buah alpukat dapat memicu masalah pencernaan jika terlalu banyak dimakan dalam sehari.

Efek samping alpukat selanjutnya adalah menimbulkan efek pencahar dan masalah pencernaan lain.

Buah ini mengandung karbohidrat rantai kecil yang disebut poliol. Jika dikonsumsi dalam jumlah melimpah, senyawa organik ini dapat memicu buang air besar terus-menerus.

Bukan hanya itu, pada orang dengan intoleransi bahan ini, mungkin akan mengalami kembung, kelebihan gas, atau sakit perut hingga 48 jam setelah memakannya.

Di sisi lain, pakar nutrisi Shena Jaramillo menyampaikan, satu buah alpukat merupakan sumber serat yang baik, sekitar setengah dari asupan harian yang direkomendasikan.

Meski sangat penting, mengonsumsi serat terlalu banyak dalam satu kali makan dapat menyebabkan gangguan perut.

"Mengonsumsi terlalu banyak serat dalam satu kali makan dapat menyebabkan kembung, sakit perut, dan sembelit, terutama jika Anda tidak terbiasa dengan diet tinggi serat," ungkapnya.

3. Migrain

Alpukat merupakan sumber asam amino tirosin yang secara alami terurai menjadi tiramin dalam tubuh.

Kandungan tiramin dalam buah ini kerap dikaitkan dengan penyebab migrain atau sakit kepala sebelah.

Pasalnya, tiramin pada alpukat tergolong cukup tinggi, sehingga berpotensi memicu sakit kepala dan meningkatkan tekanan darah.

National Headache Foundation pun mencatat, alpukat adalah salah satu makanan yang masuk kategori "digunakan dengan hati-hati" jika sedang mengalami sakit kepala.

Baca juga: 3 Efek Samping Melon, Berapa Banyak yang Aman Dimakan?

4. Alergi

Ilustrasi alergi buah alpukat, dapat menyebabkan gatal pada bibir, mulut, dan tenggorokan.Shutterstock/Slepitssskaya Ilustrasi alergi buah alpukat, dapat menyebabkan gatal pada bibir, mulut, dan tenggorokan.

Dokter dan ahli diet melaporkan, beberapa orang mengalami reaksi alergi ringan setelah makan banyak alpukat, seperti rasa gatal pada bibir, mulut, dan tenggorokan.

Tak hanya itu, studi dalam Biochemical Society Transactions menunjukkan, setengah dari orang yang alergi lateks, protein tertentu dalam lateks karet, lebih sensitif terhadap makanan nabati tertentu.

Beberapa bahan pangan nabati yang dimaksud, antara lain alpukat, pisang, tomat, persik, dan paprika.

5. Interaksi obat

Efek samping mengonsumsi alpukat juga termasuk menimbulkan interaksi dengan obat-obatan tertentu.

Menurut National Institutes of Health (NIH), alpukat mengandung vitamin K, nutrisi pembekuan darah yang dapat menurunkan efek obat pengencer darah seperti warfarin.

Warfarin berguna mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah.

Namun, mengonsumsi bersama dengan alpukat berpotensi membuat obat ini tidak bekerja secara maksimal.

Satu buah alpukat sendiri terdiri dari 42 mikrogram vitamin K, setara dengan 35 persen dari nilai harian, yakni 120 mikrogram.

Oleh karenanya, bagi orang yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti pasien jantung, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi buah ini agar mendapat dosis yang tepat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com