Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Kata Dokter soal Larangan Minum Sehabis Makan | Cara Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan

Kompas.com - 22/08/2023, 05:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Senin (21/8/2023).

Informasi seputar penjelasan dokter soal hoaks larangan minum sehabis makan mendominasi pemberitaan.

Diketahui video berisi larangan langsung minum setelah makan tersebut viral di media sosial. Disebutkan minum usai makan menyebabkan gangguan pencernaan.

Selain soal larangan minum sehabis makan, pemberitaan perihal mengapa kenaikan gaji pensiunan lebih tinggi daripada PNS aktif, efek samping pisang jika dikonsumsi terlalu banyak hingga soal cara cek status kepesertaan BPJS Kesehatan aktif atau tidak juga menarik perhatian pembaca.

Baca juga: Awas Terserang GERD, Ini Sederet Efek Samping Makan Tomat Berlebihan

Baca juga: Viral, Video Warga di Ponorogo Ramai-ramai Ambil Bawang dari Truk yang Melintas, Bagaimana Ceritanya?

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Senin (21/8/2023) hingga Selasa (22/8/2023) pagi.:

1. Kata dokter soal hoaks larangan minum sehabis makan

Sebuah video berisi larangan langsung minum air setelah makan, viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan oleh sebuah akun TikTok pada Selasa (18/7/2023).

Dalam unggahannya, warganet menyatakan bahwa langsung minum setelah selesai makan berbahaya bagi saluran pencernaan.

"Jadi ini alasan ga boleh minum sehabis makan," tulis pengunggah.

Menurutnya, minum usai makan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti:

  • Makanan tidak bisa dicerna dengan baik karena glukosa dalam makanan akan menjadi lemak dan memicu kadar insulin
  • Memicu asam lambung
  • Kandungan gizi dalam makanan tidak terserap sempurna.

Karena itu, ia menyarankan agar minum harus diberi jeda 30 menit sampai 1 jam setelah makan.

Informasi selengkapnya soal penjelasan dokter tentang larangan minum sehabis makan dapat disimak pada berita berikut:

Beredar Video Larangan Minum Sehabis Makan, Apa Kata Dokter?

2. Mengapa kenaikan gaji pensiunan lebih tinggi daripada PNS aktif?

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (19/4/2023). Jokowi berpotensi umumkan kenaikan gaji PNS. dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers secara daring dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (19/4/2023). Jokowi berpotensi umumkan kenaikan gaji PNS.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa gaji aparatur sipil negara (ASN) akan naik 8 persen dan pensiunan 12 persen pada 2024.

Kenaikan gaji untuk ASN dan pensiunan tersebut bertujuan menjaga agar pelaksanaan transformasi birokrasi berjalan efektif.

Selain itu diharapkan kenaikan gaji juga bisa meningkatkan kinerja serta mengakselerasi transformasi ekonomi dan pembangunan ekonomi.

Lantas, mengapa persentase kenaikan gaji pensiunan lebih tinggi dibandingkan dengan PNS aktif?

Informasi selengkapnya dapat disimak pada berita berikut:

Mengapa Kenaikan Gaji Pensiunan Lebih Tinggi Dibandingkan PSN Aktif?

3. Efek samping pisang jika dikonsumsi terlalu banyak

Pisang mengandung nutrisi penting yang membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Menurut Medical News Today, kandungan dalam pisang membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengatur tekanan darah, dan memperbaiki suasana hati atau mood seseorang.

Makan pisang setiap hari juga berpotensi mengurangi risiko kanker darah atau leukimia, berkat kandungan lektinnya.

Selain itu, buah ini kaya akan serat dan air, yang membantu memberikan dorongan untuk pencernaan.

Satu pisang berukuran sedang bahkan menyediakan sekitar 10 persen dari kebutuhan serat harian seseorang.

Kendati bermanfaat, makan pisang terlalu banyak dapat menyebabkan beberapa efek samping tidak diinginkan.

Informasi selengkapnya soal efek samping pisang dapat disimak pada berita berikut:

6 Efek Samping Pisang jika Dikonsumsi Terlalu Banyak, Apa Saja?

4. Penjelasan ASDP soal dugaan calo tiket di Karimunjawa

Tangkapan layar video viral wisatawan protes ke petugas terkait habisnya tiket ke Karimunjawa diduga karena praktik percaloan.Instagram Tangkapan layar video viral wisatawan protes ke petugas terkait habisnya tiket ke Karimunjawa diduga karena praktik percaloan.

PT ASDP Indonesia Ferry buka suara soal video viral wisawatan marah-marah karena kehabisan tiket ke Karimunjawa, Jawa Tengah.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, tiket habis diduga karena wisatawan kalah bersaing dengan calo dan ulah petugas.

Tiket habis itu terjadi ketika wisatawan mengantre di loket penjualan tiket kapal Siginjai tujuan Jepara-Karimunjawa pada Jumat (18/8/2023).

"Viral Wisatawan Pulau Karimun Jawa Protes, Diduga Dipermainkan Petugas dan Calo Tiket," bunyi keterangan video, Sabtu (19/8/2023)

Informasi selengkapnya soal penjelasan ASDP tentang hal itu dapat disimak pada berita berikut:

Penjelasan ASDP soal Wisatawan Marah-marah Kehabisan Tiket ke Karimunjawa Diduga karena Calo

5. Cara cek status kepesertaan BPJS Kesehatan

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah lembaga yang berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

Lembaga tersebut bertugas menjamin agar pesertanya dapat memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

Bagi Anda yang ingin mengecek status kepesertaan BPJS Kesehatan masih aktif atau tidak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan tanpa perlu mendatangi kantor cabang.

Informasi selengkapnya soal cara cek status kepesertaan BPJS Kesehatan dapat disimak pada berita berikut:

Cara Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com