Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Nyamuk Sedunia, Mewaspadai Malaria dari Gigitan Hewan Paling Mematikan di Dunia

Kompas.com - 20/08/2023, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Nyamuk Sedunia atau World Mosquito Day merupakan hari peringatan yang jatuh setiap 20 Agustus.

Peringatan global ini menandai penemuan Sir Ronald Ross, ahli bedah tentara Inggris yang membuktikan bahwa nyamuk Anopheles betina dapat menularkan malaria ke manusia.

Dilansir dari National Today, penemuan pada 1897 itu merevolusi pengetahuan tentang penyakit malaria, sehingga manusia dapat mengambil langkah pencegahan lebih tepat.

Ross pun memenangkan Nobel Prize atau Hadiah Nobel untuk bidang fisilogi atau kedokteran pada 1902.

Baca juga: Hindari Sejumlah Warna Ini untuk Cat Rumah, Bisa Mengundang Nyamuk!


Nyamuk, hewan paling mematikan di dunia

Penetapan Hari Nyamuk Sedunia diharapkan dapat menyadarkan orang-orang akan hubungan nyamuk dan malaria.

Meski pemahaman baru melahirkan langkah pencegahan dan perawatan medis lebih inovatif, vaksin malaria hingga kini masih sukar dipahami.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sekitar 619.000 orang meninggal dunia akibat malaria pada 2021, dengan lebih dari 247 juta orang terserang di 84 negara.

Bahkan, hampir 3,2 miliar orang dari total populasi dunia berisiko terkena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah ini.

Bukan hanya malaria, peringatan hari ini turut menjadi ajang untuk mengingatkan bahaya yang ditimbulkan seekor nyamuk, termasuk demam berdarah, demam kuning, dan chikungunya.

Banyaknya wabah dan kematian akibat serangga kecil ini, membuat CDC menjuluki nyamuk sebagai hewan paling mematikan di dunia.

Baca juga: Kasus Malaria di Medan Meningkat, Ini Beda Gejala Malaria dengan DBD

Waspada penyebaran malaria

Malaria memiliki masa inkubasi 7-30 hari. Gejala malaria yang umum meliputi demam, menggigil, mual, muntah, diare, dan sakit kepala.Shutterstock/Jarun Ontakrai Malaria memiliki masa inkubasi 7-30 hari. Gejala malaria yang umum meliputi demam, menggigil, mual, muntah, diare, dan sakit kepala.

Penyakit malaria sendiri disebabkan parasit bernama plasmodium yang dibawa nyamuk Anopheles betina.

Oleh karena itu, penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis, tempat di mana Anopheles berkembang biak.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan, nyamuk Anopheles menyimpan telur di dalam air, yang kemudian akan berubah menjadi larva dan tumbuh menjadi nyamuk dewasa.

Selama proses ini, nyamuk betina akan mencari darah sebagai makanan untuk menghasilkan energi bagi telur-telurnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Cara Daftar YouTube Music Premium, Berikut Prosedur dan Tarifnya

Cara Daftar YouTube Music Premium, Berikut Prosedur dan Tarifnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com