Sehingga jika seseorang memiliki waktu tidur yang kurang dari tujuh jam, dapat mengakibatkan keterampilan kognitif seperti ingatan, penalaran, dan pemecahan sosial menjadi menurun.
Selain itu, tidur yang terlalu larut meski mempunyai waktu yang sesuai, juga dapat mengurangi kemampuan kognitif.
Baca juga: Studi Baru Ungkap Minum Kopi Memberikan Dorongan Khusus pada Otak
Stres tak terkendali sampai kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal.
Adapun korteks prefrontal merupakan area yang bertugas untuk mengatur memori dan pembelajaran yang didapat.
Jadi sebaiknya, kendalikan stres dengan melakukan hobi, bersantai di sela kesibukan, tidak berekspektasi tinggi dengan sesuatu, dan berkonsultasi dengan ahli jika perlu.
Dilansir dari WebMD (25/11/2022), terlalu banyak mengonsumsi junk food seperti burger, keripik kentang, atau minuman ringan dapat memengaruhi otak.
Junk food mengakibatkan bagian otak yang mengatur pembelajaran, ingatan, dan kesehatan mental menjadi lebih kecil.
Volume earphone, headphone, atau headset terlalu besar dapat merusak pendengaran secara permanen.
Gangguan pendengaran tersebut kemudian dapat menyebabkan munculnya masalah pada otak, seperti alzheimer dan hilangnya jaringan otak.
Jadi atur volume tidak lebih dari 60 persen dari pengaturan maksimal dan sempatkan untuk melepaskan sejenak setelah beberapa waktu.
Merokok diketahui menyebabkan segudang keburukan terhadap kesehatan oleh nikotin dan senyawa lain yang dikandungnya.
Hal itu karena merokok dapat menyebabkan hipertensi yang kemudian menurunkan asupan darah bersih dan oksigen ke otak.
Jika asupan darah bersih terhambat, seseorang akan mengalami penurunan kognitif dan peningkatan risiko demensia
Selain itu, merokok juga mempunyai kandungan karsinogen yang dapat memicu tumbuhnya sel kanker.
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.