Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kebiasaan yang Bisa Merusak Jantung, Hindari!

Kompas.com - 13/08/2023, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.comJantung merupakan orang penting dengan peran sebagai pompa untuk mengedarkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh.

Organ ini bekerja untuk memastikan suplai oksigen dan nutrisi yang cukup kepada seluruh sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh.

Jantung bekerja tiada henti atau terus-menerus meksipun ketika seseorang sedang tidur.

Oleh karena itu, jika jantung rusak karena kebiasaan tak baik yang dilakukan, keseimbangan tubuh akan terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: Serangan Jantung Mematikan Sering Terjadi di Hari Senin, Apa Hubungannya?

Lantas, apa saja kebiasaan yang dapat merusak jantung?

9 kebiasan yang dapat merusak jantung

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut kebiasaan yang bisa merusak jantung sehingga sebaiknya dihindari:

1. Duduk terlalu lama

Dikutip dari EverydayHealth, terlalu lama duduk selama enam hingga delapan jam sehari tanpa jeda memiliki peluang 12-13 persen lebih tinggi menderita penyakit jantung.

Jika pekerjaan mamaksa duduk sepanjang hari, cobalah untuk sering-sering berdiri dan berjalan untuk memberikan waktu jeda.

Berjalan setidaknya selama 150 menit seminggu dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

2. Menyendiri terlalu lama

Seseorang yang mengisolasi diri secara sosial dan kesepian berkaitan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, bahkan kematian sebesar 30 persen.

Hal tersebut terutama bagi kalangan anak muda yang berusia 18 hingga 25 tahun, orang dewasa yang lebih tua, wanita, dan individu berpenghasilan rendah.

Oleh karena itu, bersosialisasi dengan orang lain merupakan hal penting yang dapat membantu menjaga kesehatan.

3. Konsumsi garam terlalu banyak

Garam diketahui mengandung natrium yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Hipertensi merupakan faktor risiko munculnya penyakit jantung karena aliran darah menjadi tidak normal yang menyebabkan jantung dipaksa bekerja lebih keras.

Sebaiknya konsumsi garam tidak lebih dari 2.300 mg sehari dengan hindari makanan cepat olahan seperti sayur dan daging kalengan.

Baca juga: Rutin Latihan Otot Kaki Ampuh untuk Menurunkan Risiko Gagal Jantung

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com