PADA Mei 2023 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah "the 104th meeting of the Asean coordinating committee on services and related meetings-Asean competent authorities committee on surveying (ACACS)" di Yogyakarta.
Pertemuan tingkat Asean tersebut membahas sumber daya manusia bidang informasi geospasial dan surveyor.
Surveyor adalah seorang profesional yang melakukan survei, pengukuran dan pemetaan. Sedangkan informasi geospasial adalah informasi berbasis lokasi atau tempat yang dinyatakan dengan sistem koordinat tertentu.
Di ASEAN telah terbentuk Mutual Recognition Arrangement (MRA) on surveying. MRA merupakan pengaturan dan kesepakatan untuk saling mengakui terhadap profesi surveyor di antara negara-negara ASEAN.
Saat ini negara-negara di ASEAN yang tergabung dalam MRA terdiri atas 10 negara yang meliputi Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Pertemuan di Yogyakarta tersebut sekaligus untuk berbagi informasi dari masing-masing negara anggota.
Negara Laos telah menyelesaikan RUU informasi geospasial. Kamboja saat ini sedang mengubah prosedur dan komposisi pengurus komite akreditasi untuk proses pengakuan kemampuan surveyor dan menyusun dokumen referensi untuk penerbitan sertifikat survei.
Malaysia sedang mempertimbangkan pembentukan Undang-Undang Survei dan Pemetaan untuk mengatur semua ruang lingkup kegiatan survei dan pemetaan yang dilakukan oleh sektor publik dan swasta.
Malaysia juga sedang mengadakan uji kompetensi dalam bentuk lisensi kepada surveyor terestris untuk survei utilitas, pemetaan bawah tanah (termasuk utilitas), pemodelan gedung dan Category (A) untuk hidrografi.
Filipina sedang merevisi UU Continuing Professional Developments (CPD) Surveyor. Thailand sedang menyiapkan dewan insinyur geodesi.
Singapura sudah memulai pemetaan 3D untuk bangunan. Indonesia sudah memulai akreditasi dan sertifikasi tenaga professional di mana sampai saat ini sudah lebih dari 3.453 tenaga profesional informasi geospasial tersertifikasi.
Dari 3.453 tenaga profesional, terdapat 248 bersertifikat sub bidang Survei Terestris, 64 bersertifikat sub bidang Fotogrametri; 19 bersertifikat sub bidang Hidrografi.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, penyelenggaraan informasi geospasial tentu dapat dilakukan dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih komprehensif.
Perpaduan informasi geospasial, internet of thing, geo big data, dan geo AI diyakini akan banyak menjawab tantangan kompleksitas kebutuhan data dan informasi, terutama berbasis lokasi, tempat dan bereferensi koordinat.
Invension dan inovasi terkait teknologi geospasial semakin banyak, otonomous vehicle, 3d mapping, indoor mapping, peta digital interaktif, augmented reality, crowdsourcing dan citizen science, real time kinematic GPS, unmanned aerial vehicle, dan unmanned surface vehicle akan terus berkembang.
Pengetahuan dan skill terkait hal tersebut juga perlu terus ditingkatkan. Perguruan tinggi selaku salah satu penyedia sumber daya manusia dituntut menjawab tantangan kebutuhan itu.
Tentu juga kerjasama dengan industri, lembaga riset dan lembaga pemerintah selaku penentu kebijakan.
Berbagai disiplin keilmuan terkait informasi geospasial, seperti program studi geodesi, geomatika, survei dan pemetaan perlu terus dikembangkan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Penyesuaian kurikulum dengan mempertimbangkan tuntutan dunia industri, perkembangan teknologi, dan kebutuhan masyarakat perlu dilakukan.
Program studi bidang geodesi dan geomatika belum begitu banyak di Indonesia. Tanggal 27 Juni 2023, dalam event interational conference terkait geomatika di ITS Surabaya, sempat berkumpul hampir seluruh kepala program studi geodesi dan geomatika dari seluruh Indonesia.
Tidak lebih dari 20 pihak, masih relatif sedikit untuk kebutuhan di Tanah Air.
Misalnya saja setiap tahun masing-masing program studi melahirkan tenaga ahli, tenaga terampil dan vokasional sejumlah 100 orang, maka hanya ada 2.000-an yang dihasilkan per tahun.
Dengan luas daratan Indonesia 1,9 juta km2, tentu memerlukan expert survey pemetaan dan geomatika yang lebih banyak lagi.
Kebutuhan SDM itu seiring mulai meningkatnya kebutuhan pemetaan sumber daya lahan, kegiatan industri, pemetaan perkebunan, desain engineering, transportasi, pemetaan pertambangan, pemetaan pertanahan, pemetaan lingkungan, pemetaan kebencanaan, kebutuhan layanan logistik berbasis peta, layanan navigasi dan banyak lagi lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.