Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Ruam Merah di Kulit Disebut Tanda HIV, Benarkah?

Kompas.com - 13/07/2023, 20:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Gejala HIV

Munculnya gejala HIV dapat bervariasi, tergantung pada fase infeksi.

Gejala infeksi primer (HIV Akut)

Beberapa orang yang terinfeksi HIV bergejala seperti flu dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Penyakit ini, yang dikenal sebagai infeksi HIV primer (akut) , dapat berlangsung selama beberapa minggu. Sejumlah tanda dan gejala HIV di antaranya:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot dan nyeri sendi
  • Ruam pada kulit
  • Sakit tenggorokan dan sariawan yang menyakitkan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher
  • Diare
  • Penurunan berat badan
  • Batuk
  • Keringat malam

Gejala-gejala ini bisa sangat ringan sehingga dan pasien mungkin tidak menyadarinya. Namun, jumlah virus dalam aliran darah penderita (viral load) cukup tinggi saat ini.

Akibatnya, infeksi menyebar lebih mudah selama infeksi primer daripada selama tahap berikutnya.

Gejala infeksi laten klinis (HIV kronis)

Pada tahap infeksi ini, HIV masih ada di dalam tubuh dan di sel darah putih. Namun, banyak orang mungkin tidak memiliki gejala atau infeksi selama waktu ini.

Tahap ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan jika penderita tidak menerima terapi antiretroviral (ART). Beberapa orang mengembangkan penyakit yang lebih parah lebih cepat.

Infeksi HIV simtomatik

Pada masa ini, virus terus berkembang biak dan menghancurkan sel-sel kekebalan, sel-sel dalam tubuh yang membantu melawan penyakit.

Oleh karena itu, penderita mungkin mengalami infeksi ringan atau tanda dan gejala kronis seperti:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening – seringkali merupakan salah satu tanda pertama infeksi HIV
  • Diare
  • Penurunan berat badan
  • Infeksi jamur mulut (sariawan)
  • Herpes zoster (herpes zoster)
  • Radang paru-paru.

Ilustrasi gambar virus HIV. HIV termasuk salah satu virus paling mematikan di dunia sepanjang sejarah. Kenali virus lainnya. Shutterstock/Corona Borealis Studio Ilustrasi gambar virus HIV. HIV termasuk salah satu virus paling mematikan di dunia sepanjang sejarah. Kenali virus lainnya.

Faktor risiko HIV

Dedi menjelaskan terdapat sejumlah faktor risiko seseorang terinfeksi HIV, di antaranya: 

  • Seseorang dengan perilaku seks yang tidak aman,
  • Penggunaan jarum suntik bersama dan tidak steril,
  • Ibu hamil yang tertular HIV dari suaminya,
  • Tenaga kesehatan yang bekerja di wilayah resiko tinggi.

Untuk memastikan apakah seseorang terkena HIV harus dikonfirmasi dengan hasil pemeriksaan atau tes laboratorium.

Terkait bercak merah dalam unggahan viral, guna memastikan penyebabnya, tidak bisa hanya berdasarkan dari gambar yang terlihat saja.

"Ada 3.000 lebih jenis penyakit kulit dengan tampilan 'bercak merah'," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menambahkan untuk menetapkan diagnosa maka perlu tahu juga riwayat perjalanan penyakit, gambar dari zoom in zoom out dari berbagai aspek kiri kanan serta berbagai faktor lainnya.

Nah, itulah sejumlah tanda-tanda atau gejala seseorang terinfeksi HIV. 

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Kondisi Viral Load Rendah pada Penderita HIV, dari Pengobatan dan Risiko Penularan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Tren
Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com