Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Otto Toto Sugiri, 4 Dekade Bangun Industri Teknologi dan Masuk Jajaran Orang Terkaya Indonesia

Kompas.com - 07/07/2023, 18:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Bangun perangkat lunak dan gabung dengan perbankan

Otto pun mulai membangun perangkat lunak untuk perusahaan minyak serta program untuk mengelola pencairan pinjaman nelayan di Papua.

Tiga tahun kemudian, pada 1983, Otto mulai bergabung dengan Bank Bali untuk membuat sebuah software akuntansi yang memudahkan para pegawai.

Hingga pada 1989, bermodalkan 200.000 dollar AS, dirinya mulai mendirikan perusahaan perangkat lunak yang diberi nama Sigma Cipta Caraka.

Tak sendiri, saat itu Otto bekerja sama dengan enam mantan pegawai Bank Bali lain, termasuk Marina Budiman yang kini menjabat sebagai presiden komisaris DCI.

Sigma Cipta Caraka cukup memberikan angin segar untuk perkembangan teknologi masa itu, khususnya di bidang perbankan.

Perkembangan perusahaan seiring dengan kebijakan pemerintah yang baru saja menderegulasi industri perbankan.

Saat itu, jumlah bank di Indonesia merangkak pesat. Semula, pada 1988, perbankan tercatat hanya 111 bank. Namun pada 1994, jumlahnya naik menjadi 240 bank.

Masih masa itu, tenaga IT di perbankan pun sangat amat dibutuhkan. Kondisi ini tentu menjadi ceruk yang sangat besar bagi Sigma Cipta Caraka, hingga meraup pendapatan 1,2 juta dollar AS.

Baca juga: Bill Gates Ingin Keluar dari Daftar Orang Terkaya di Dunia, Apa Alasannya?

Pendiri ISP pertama di Indonesia

Perjalanan karier Otto Toto Sugiri berlanjut hingga dirinya mulai mendirikan penyedia layanan internet (ISP) pertama di Indonesia pada 1994.

Dinamakan Indointernet, ISP ini memudahkan masyarakat untuk dapat menjelajahi situs di seluruh dunia untuk pertama kalinya.

Adapun kini, perusahaan tersebut dikenal sebagai PT Indointernet Tbk, dengan Otto sebagai presiden komisioner sejak 2012.

Tak berhenti di situ, Otto kemudian membangun anak perusahaan Sigma, Balicamp, dengan proyek membuat pemeriksa ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft.

Namun sayang, anak perusahaan ini harus ditutup setelah peristiwa Bom Bali pada 2002.

Bisnis yang goyah akibat insiden kelam itu membuat Otto pada 2008 memutuskan untuk menjual 80 persen kepemilikan saham Sigma kepada Telkom Indonesia.

Sempat berpikir untuk pensiun, tak lama dia mendapat ide saat pemerintah Indonesia mengumumkan akan menggunakan data Indonesia di darat guna mencegah penggunaan pusat lepas pantai.

Otto yang melihat peluang pun menarik enam rekan lain untuk mendirikan Data Center Indonesia (DCI) pada 2011.

Baca juga: Kembali Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Siapa Hartono Bersaudara?

Punya prinsip tak mau minta-minta

Meski bisa dibilang telah mendulang kesuksesan, Otto Toto Sugiri tetap menekankan pentingnya mengelola uang dengan benar.

Menurut dia, pengelolaan uang merupakan hal yang amat penting dalam hidup, termasuk ketika berkeluarga.

Kepada Kompas.com, Otto berpesan bahwa satu hal krusial dalam hidup adalah tidak menggunakan pinjaman untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Prinsip itu juga ditanamkan kepada para pekerjanya, yang saat ini mayoritas dari golongan milenial.

"(Untuk anak muda) jangan sampai kalian tergantung dari pinjaman untuk hidup," kata dia.

"Saya enggak akan memberi pinjaman (kepada karyawan) untuk beli mobil. Tapi saya ngerti kalau meminjam untuk beli rumah, karena rumah lebih ke investasi, sementara mobil itu jadi pengeluaran. Kan lebih baik beli rumah daripada sewa," lanjutnya.

Bahkan, saat masih kuliah di Jerman, Otto sempat mencoba beragam profesi untuk mencukupi kebutuhannya.

Satu prinsip yang ia pegang hingga saat ini, yakni tidak meminta-minta, termasuk kepada sang ayah yang kala itu berprofesi sebagai bankir.

"Yang penting tidak mencuri uang orang lain, dan tidak meminta-minta. Kalau saya enggak punya uang, saya jadi sopir taksi saat weekend," pungkasnya.

(Sumber: Kiki Safitri | Editor: Maya Citra Rosa, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com