Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Warna Mata Paling Langka di Dunia, Apa Saja?

Kompas.com - 05/07/2023, 08:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Warna mata Anda ditentukan oleh interaksi kompleks antara berbagai gen yang Anda warisi, dan terkadang akibat mutasi.

Namun, Anda tidak selalu bisa memprediksi warna mata bayi hanya berdasarkan warna mata kedua orang tuanya.

Ada proses rumit di balik mata yang kita warisi dan ini bisa membawa hasil yang sangat tidak biasa. Misalnya, dua orang tua bermata biru bisa menghasilkan bayi bermata coklat.

Umumnya, setiap orang memiliki warna mata yang sama seumur hidup. Namun ada berbagai kondisi yang menyebabkan warna mata seseorang berubah, seperti kecelakaan atau kondisi medis.

Baca juga: 5 Hewan Populer yang Terancam Punah, Ada Orang Utan dan Panda

Dilansir dari laman BBC Science Focus, hijau disebut sebagai warna mata paling langka di dunia. Dalam sebuah survei pada 2014, menemukan hanya sembilan persen orang dengan mata hijau.

Sementara 45 persen memiliki mata cokelat, 18 persen memiliki mata hazel, dan 27 persen memiliki mata biru.

Namun, satu persen orang dalam survei itu mengatakan mereka memiliki warna mata yang bukan cokelat, biru, hazel, maupun hijau.

Yang lebih jarang adalah kondisi albinisme, suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar 1 dari 20.000 orang, di mana warna mata merah atau merah muda.

Dalam kasus ini, irisnya bening, tetapi pembuluh darah di dalam mata membuatnya tampak merah muda atau merah.

Baca juga: Dari Kremasi hingga Jasad Dimakan Hewan, Ini 8 Ritual Pemakaman Paling Unik di Dunia

Warna mata paling langka di dunia

ilustrasi mata hijau, salah satu warna mata paling langka di dunia.iStockphoto/nazileom ilustrasi mata hijau, salah satu warna mata paling langka di dunia.

Dilansir dari A-Z Animals, berikut ini adalah 5 warna mata yang paling langka di dunia:

1. Abu-abu

Kurang dari satu persen populasi manusia dunia memiliki mata abu-abu. Kelompok etnis dan wilayah geografis yang berbeda memengaruhi variasinya.

Bagaimana seseorang bisa memiliki warna mata ini tidak sepenuhnya dipahami. Namun pencahayaan berperan dalam seberapa intens warna ini muncul.

Terkadang mereka yang bermata abu-abu memiliki warna abu-abu kebiruan atau abu-abu berasap di irisnya. Warna mata ini lebih sering pada orang-orang dari Eropa utara dan timur.

Baca juga: 9 Peradaban Manusia yang Hilang, Apa Saja?

2. Hijau

Mata hijau ada di sekitar dua persen dari populasi global. Ini lebih umum di beberapa negara Eropa seperti Islandia dan Irlandia.

Peluang memiliki mata hijau berkurang pada orang dengan latar belakang etnis lain. Meski jarang, hal itu tetap saja mungkin terjadi.

Warna hijau berasal dari kurangnya melanin di iris, memungkinkan cahaya untuk ditampilkan dan menciptakan tampilan hijau.

Baca juga: 10 Akuarium Terbesar di Dunia, Ada yang Berisi 48,8 Juta Liter Air

3. Hazel

Ada sekitar sepuluh persen populasi dunia memiliki mata cokelat, dan para ahli percaya itu berasal dari kombinasi oranye, hijau, dan emas.

Terkadang mata cokelat memiliki warna kuning, jadi warna mata cokelat dan kuning sering dikelompokkan bersama.

Orang yang memiliki mata ini kebanyakan berasal dari wilayah seperti Brasil, mereka yang memiliki warisan Spanyol, dan mereka yang berasal dari timur tengah.

Baca juga: 5 Fobia Paling Aneh di Dunia, Ada Rasa Takut terhadap Toilet

4. Biru

Populasi orang dengan mata biru di dunia adalah sekitar 8-10 persen. Faktor genetik yang bisa menyebabkan mata biru adalah kedua orang tuanya harus memiliki gen tersebut.

Negara dengan orang bermata biru terbanyak adalah Denmark, Estonia, dan Swedia.

Ada sejumlah variasi warna mata biru, misalnya biru pucat dan corak yang sedikit lebih pekat seperti abu-abu biru atau bahkan biru kehijauan pekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com