Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Sebut Kiamat Internet Akan Terjadi 2025, Benarkah?

Kompas.com - 05/07/2023, 07:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial ramai membahas kabar kiamat internet akan melanda Bumi pada 2025. Hal tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter ini pada Senin (3/7/2023).

Unggahan tersebut menyebutkan manusia akan hidup tanpa internet saat kiamat internet terjadi.

"Beredar kabar NASA peringatkan kiamat internet selama berbulan-bulan terjadi pada tahun 2025," tulis akun tersebut.

Hingga Selasa (4/7/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 1,4 juta kali, dibagikan 820 kali, dan disukai 7.447 pengguna Twitter.

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (28/6/2023), Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksi badai Matahari akan terjadi pada 2025.

Badai tersebut diperkirakan memicu gangguan pada perangkat elektronik serta memengaruhi satelit di atmosfer.

Akibatnya, ada potensi muncul gangguan internet, sinyal ponsel, dan televisi satelit selama berbulan-bulan atau disebut kiamat internet.

Lantas, benarkah badai Matahari dapat menyebabkan kiamat internet di Bumi?

Baca juga: NASA Peringatkan Potensi Kiamat Internet pada 2025, Apa Penyebabnya?


Badai Matahari menyebabkan gangguan internet?

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan bahwa prediksi badai Matahari menyebabkan kiamat internet pada 2025 sudah lama diungkapkan NASA dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA).

Badai Matahari adalah kejadian di mana kutub Matahari berubah yang menyebabkan dilepaskannya milyaran partikel yang mengandung elektromagnetik ke dalam Tata Surya. 

Meskipun partikel Matahari akan tersebar di Tata Surya, Pramata mengungkapkan lapisan udara yang mengelilingi Bumi akan membuat efeknya tidak terasa bagi tubuh manusia.

Namun, kondisi berbeda bisa terjadi di berbagai sistem telekomunikasi yang bekerja menggunakan sinyal radio seperti satelit, radio, dan televisi.

"Efek gelombang elektromagnetik yang dilepaskan oleh Matahari pada saat terjadi badai Matahari dapat mengganggu proses pengiriman serta penerimaan sinyal," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (4/7/2023).

Kondisi ini kemungkinan dapat membuat proses komunikasi terganggu.

Baca juga: Viral, Video Warganet Malaysia Sebut Bumi Bakal Dilanda Kiamat Iklim pada 2040, Apa Maksudnya?

 

Benarkah badai Matahari memicu kiamat internet?

Namun Pratama juga menyatakan bahwa prediksi kiamat internet atau kondisi Bumi benar-benar kehilangan sinyal internet akibat badai Matahari tidak sepenuhnya benar.

Hal itu karena tidak semua sistem telekomunikasi dan internet akan terkena imbas dari badai Matahari. 

Menurut dosen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini, komunikasi melalui fiber optic tetap akan dapat berjalan seperti biasa.

Menurutnya, fiber optic atau serat fiber merupakan teknologi layanan internet yang menyalurkan sinyal melalui kabel.

"Hanya saja mungkin kapasitas yang bisa ditampung akan berkurang karena sebagian transmisi sinyal masih menggunakan satelit dan radio yang akan terganggu pada saat terjadi badai Matahari," jelasnya.

Di sisi lain, menurut Pratama, badai Matahari hanya terjadi selama siklus tertentu.

Seingga gangguan yang terjadi pada sistem komunikasi satelit dan radio hanya akan terjadi beberapa saat waktu puncak badai Matahari saja.

Setelah puncak badai Matahari usai, semua sistem komunikasi akan dapat kembali berfungsi normal.

"Meskipun akan dapat kembali mengalami gangguan jika ada badai Matahari selanjutnya," tuturnya. 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com