Penyakit tersebut merupakan kondisi genetik langka yang menyebabkan otot menjadi sangat sensitif terhadap gerakan atau tekanan.
Berdasarkan Pusat Informasi Penyakit Genetik dan Langka (GARD), penyakit otot beriak ditandai dengan peningkatan iritabilitas otot, seperti ketegangan otot berulang dan riak otot tampak menonjol.
"Secara teknis, ini kram," kata Lindner kepada Martyn kala itu.
Baca juga: Apa Itu Syok Sepsis, Penyebab Fajri Pria Berbobot 300 Kg Meninggal?
Beberapa hari sebelum meninggal, tepatnya pada Kamis (29/6/2023), Lindner sempat mengatakan bahwa dia mengalami beberapa masalah setelah Terapi Penggantian Testosteron (TRT).
Dilansir dari pemberitaan The Sun, Sabtu, dia menjalani terapi hormon selama setahun untuk memulihkan kadar testosteronnya.
Influencer kebugaran ini pun menyinggung sejumlah efek jangka panjang terapi hormon tersebut.
Selain terapi hormon, Jo Lindner turut membeberkan masalah baru akibat hernia, sebuah benjolan akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah.
"Juga perut saya terlihat membesar sekarang akibat operasi hernia," ungkap Jo Lindner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.