KOMPAS.com - Speech delay atau keterlambatan kemampuan anak dalam berbicara disebut-sebut menjadi motif penganiayaan anak di Tangerang Selatan.
Dikutip dari Kompas.com, orangtua berinisial AZ dan D menganiaya balitanya yang berinisial R (4) hingga tewas karena kesal.
Disebutkan, alasan orangtua melakukan penganiayaan itu karena sang anak mengidap speech delay atau keterlambatan berbicara.
"Ini dia (AZ dan D) kesal sama anaknya karena anaknya enggak bisa-bisa ngomong, speech delay. Intinya si anak ini enggak bisa ngomong, poinnya itu," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Motif Orangtua Aniaya Balitanya hingga Tewas di Tangsel, Kesal Korban Speech Delay
Diduga lantaran kesal, ZA dan D menganiaya R yang mengakibatkan korban mengalami luka bakar serta lengan kanan patah tulang.
"Anaknya disundut, terus tangannya dipelintir sehingga lengannya patah dan anaknya diangkat-angkat dengan posisi kepalanya di bawah," ungkap Siswanto.
Atas perbuatannya, AZ dan D telah ditetapkan tersangka dan dijerat Pasal 80 Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Dikutip dari siloamhospitals, speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara.
Anak pengidap speech delay mengalami keterlambatan dalam berbicara jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Pada kondisi ini, anak mungkin mengalami kesulitan memahami orang lain maupun mengekspresikan diri.
Beberapa hal yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati apakah anak mengalami speech delay adalah sebagai berikut:
Normalnya, anak berusia 2 tahun sudah menguasai 50 kosakata dan menggabungkan 2 kata menjadi kalimat sederhana.
Baca juga: Balita yang Kecanduan Ponsel Bisa Sebabkan Speech Delay, Benarkah?
Penyebab speech delay belum diketahui secara pasti. Tetapi biasanya ada beberapa kondisi yang diduga dapat memengaruhi terjadinya speech delay pada anak.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab speech delay:
Beberapa kondisi medis pada bayi yang dapat menyebabkan speech delay adalah sebagai berikut:
Riwayat kejang yang lama, peradangan pada otak, dan trauma kepala yang terjadi pada bulan-bulan awal kehidupan dapat meningkatkan risiko speech delay.
Salah satu penyebab utama dari speech delay adalah adanya masalah pendengaran.
Memiliki gangguan pendengaran membuat anak hanya bisa mendengar dengan volume tertentu. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh infeksi telinga atau bawaan lahir.
Speech delay adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh masalah pada area otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi bibir, lidah, serta rahang untuk mengeluarkan suara.
Kondisi ini juga kerap berdampak pada cara makan anak.
Selain itu, masalah struktur pada mulut, misalnya bibir sumbing, juga dapat menyebabkan gangguan pada gerakan lidah untuk memproduksi suara.
Sebagian besar anak pengidap autisme mengalami masalah perkembangan bahasa dan sosial. Akan tetapi, keterlambatan berbicara akibat autisme lebih sulit disadari karena terkadang anak tetap dapat merangkak, berdiri, dan duduk sesuai usia perkembangan normal.
Speech delay adalah suatu kondisi yang juga bisa diturunkan dari keluarga. Apabila terdapat riwayat keluarga yang memiliki masalah berbahasa, seperti gagap, disleksia, atau terlambat bicara, risiko anak mengalami speech delay akan lebih besar.
Kurang stimulasi artinya anak tidak diberikan pancingan untuk berbicara, sehingga kurang terbiasa mengucapkan kata-kata. Salah satu penyebab anak mengalami speech delay adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang parenting.
Menurut penelitian, anak yang memegang gadget untuk bermain games atau menonton video sebelum bisa berbicara dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara dibandingkan anak yang tidak bermain gadget.
Penanganan secara medis bagi pengidap speech delay adalah melakukan terapi wicara.
Akan tetapi orang tua dapat melakukan beberapa upaya di rumah untuk menstimulasi kemampuan bicara anak, seperti:
Nah, itulah penjelasan mengenai speech delay yang merupakan keterlambatan kemampuan anak dalam berbicara, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.