KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut bahwa balita (bayi di bawah lima tahun) yang sering diberi gadget akan cenderung mengalami speech delay, viral di media sosial Twitter.
Speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara.
"Bacain repnya, sender ngerasa relate karena keponakan sender umurnya jalan 3 tahun tapi belum bisa ngomong suatu kata, even mama papa pun ga bisa bisa sembuh ga sih huhu," kata akun tersebut.
bacain repnya, sender ngerasa relate karena keponakan sender umurnya jalan 3 tahun tapi belum bisa ngomong suatu kata, even mama papa pun ga bisa ???? bisa sembuh ga sih huhu ???? pic.twitter.com/UqQihA6JG1
— Tanyarl ???? (@tanyakanrl) March 21, 2023
Hingga Jumat (24/3/2023) unggahan tersebut telah disukai lebih dari 16.800 kali.
Baca juga: Punya 4 Anak, Fanny Fabriana Jalani Ramadhan Tanpa Baby Sitter
Psikolog dari Lembaga Psikologi Anava Solo, Maya Savitri menjelaskan bahwa anak balita memang sebaiknya belum diberikan ponsel.
Menurut Maya perkembangan usia balita terutama batita masih sangat rentan, sehingga yang paling dibutuhkan oleh anak usia tersebut bukanlah gawai, namun stimulus langsung dari orangtuanya.
Kasus yang banyak terjadi sebagai akibat dari paparan gadget berlebihan dan tanpa pendampingan orang tua salah satunya speech delay.
Maya mengatakan, gadget bisa membuat speech delay karena membuat anak cenderung menjadi pendengar pasif.
"Sehingga anak tak mampu melakukan komunikasi alami," kata Maya saat dihubungi Kompas.com (23/3/2023).
Baca juga: Ramai soal Membentak Anak Bisa Membunuh Sel-sel Otak, Benarkah? Ini Penjelasannya
Dikutip dari laman Siloam Hospital Speech delay adalah gangguan perkembangan yang menyebabkan anak terlambat berbicara.
Anak pengidap speech delay mengalami keterlambatan dalam berbicara jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Speech delay terjadi ketika anak belum juga mencapai kemampuan berbahasa, walaupun dari segi usia seharusnya mereka sudah bisa berbicara. Pada kondisi ini, anak mungkin mengalami kesulitan memahami orang lain maupun mengekspresikan diri.
Beberapa parameter yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati apakah anak mengalami speech delay adalah sebagai berikut:
Penyebab speech delay belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memengaruhi terjadinya speech delay pada anak. Berikut masing-masing penjelasannya.
Beberapa kondisi medis pada bayi yang dapat menyebabkan speech delay adalah sebagai berikut:
Riwayat kejang yang lama, peradangan pada otak, dan trauma kepala yang terjadi pada bulan-bulan awal kehidupan dapat meningkatkan risiko speech delay.
Salah satu penyebab utama dari speech delay adalah adanya masalah pendengaran. Memiliki gangguan pendengaran membuat anak hanya bisa mendengar dengan volume tertentu. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh infeksi telinga atau bawaan lahir.
Speech delay adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh masalah pada area otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi bibir, lidah, serta rahang untuk mengeluarkan suara. Kondisi ini juga kerap berdampak pada cara makan anak.
Selain itu, masalah struktur pada mulut, misalnya bibir sumbing, juga dapat menyebabkan gangguan pada gerakan lidah untuk memproduksi suara.
Sebagian besar anak pengidap autisme mengalami masalah perkembangan bahasa dan sosial. Akan tetapi, keterlambatan berbicara akibat autisme lebih sulit disadari karena terkadang anak tetap dapat merangkak, berdiri, dan duduk sesuai usia perkembangan normal.
Speech delay adalah suatu kondisi yang juga bisa diturunkan dari keluarga. Apabila terdapat riwayat keluarga yang memiliki masalah berbahasa, seperti gagap, disleksia, atau terlambat bicara, risiko anak mengalami speech delay akan lebih besar.
Kurang stimulasi artinya anak tidak diberikan pancingan untuk berbicara, sehingga kurang terbiasa mengucapkan kata-kata. Salah satu penyebab anak mengalami speech delay adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang parenting.
Menurut penelitian, anak yang memegang gadget untuk bermain games atau menonton video sebelum bisa berbicara dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara dibandingkan anak yang tidak bermain gadget.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.