"Lorong makam melambangkan status sosial yang tinggi," kata Zhanwei.
"Dalam hierarki ini, mereka yang tidak memiliki status tinggi tidak dapat memiliki lorong makam," tambahnya.
Pusat kota Zaman Perunggu dibuat dengan tanah yang ditumbuk, yaitu sebuah teknik bangunan di mana campuran tanah lembab dipadatkan di dalam cetakan atau kerangka.
Selain itu, bangunan dengan fungsi yang berbeda juga telah ditemukan di sana, termasuk bengkel pengrajin dan tempat pembakaran tembikar.
Menurut saluran televisi milik pemerintah China, CGTN, para arkeolog di Zhaigou juga telah menemukan beberapa bagian perunggu dari kereta kuda dan sisa-sisa kuda yang bisa menjadi "bukti penting untuk mengeksplorasi kemunculan kereta kuda di China dan perkembangan kebiasaan penguburan kereta kuda".
Para arkeolog kini telah menemukan lebih dari 200 benda dari makam di lokasi tersebut, seperti pernis, yang mirip dengan yang ditemukan di situs-situs dinasti Shang lainnya.
Dalam konferensi pers, para ahli juga mengatakan reruntuhan di Zhaigou mungkin dulunya merupakan ibu kota dari negara terpisah yang telah ditaklukkan oleh Shang dengan pusat di kota Yinxu di Henan dan kemudian membayar upeti kepada mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.