Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Wanita di Bandung Disekap Kekasihnya di Kamar Selama Sebulan

Kompas.com - 24/06/2023, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang wanita berinsial YH (33) menjadi korban penyekapan selama satu bulan oleh seorang lelaki berinisial AS (38).

Penyekapan dilakukan di kamar sebuah rumah di Jalan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Saat ditemukan, korban berada di dalam kamar yang kondisinya tidak layak.

Berikut kronologi kejadian tersebut:

Baca juga: Fakta Penyekapan WNI di Myanmar: Dijanjikan Gaji Rp 10 Juta Per Bulan, Dipaksa Kerja 17 Jam Sehari


Awal terungkap

Terungkapnya kejadian ini berawal dari laporan yang diterima Command Center Polrestabes Bandung, Kamis (22/6/2023).

YH selaku korban penyekapan melaporkan AS ke kepolisian.

"Kita lakukan pengecekan dan memeriksa kamar, setelah kita buka kamar, kita dapati satu orang laki-laki dan perempuan," jelas Kapolsek Bojongloa Kaler AKP Asep Wahidin, dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Asep menjelaskan, kondisi ruangan tempat korban ditemukan berbau menyengat dengan ember berisi air kotoran.

Korban mengaku kepada polisi bahwa AS menguncinya di dalam kamar di rumah pelaku. Keduanya merupakan sepasang kekasih.

Korban juga mengaku tidak keluar selama satu bulan dan terpaksa buang kecil di dalam kamar.

Kasus ini kemudian dilimpahkan Polsek Bojongloa Kaler ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung.

Baca juga: Video Viral Warga di Purbalingga Geruduk Rumah Kakek yang Diduga Sekap Gadis 12 Tahun

Kronologi kejadian

Berdasarkan keterangan yang diterima Kompas.com dari Humas Polrestabes Bandung AKP Nurindah, Sabtu (24/6/2023), YH dan AS telah berpacaran selama sekitar empat tahun.

YH selaku pelapor kejadian ini awalnya bekerja di Kabupaten Kudus, sementara terlapor atau AS berada di Kota Bandung.

"Pelapor aslinya tinggal di Kota Bandung, namun sudah tidak ada keluarga, sehingga pada saat pulang ke Kota Bandung tinggal di rumah terlapor," jelas Indah.

Rumah AS yang berada di Jalan Kopo, Bojongloa Kaler,  Bandung ditempati pula oleh ibu dan ayahnya yang tinggal di lantai bawah. Sementara bibinya tinggal di lantai atas.

Indah menjelaskan, YH datang ke Bandung pada 22 Mei 2023 dan tinggal di lantai atas rumah AS.

"Kemudian setelah sekira 2 mingguan, pelapor akan pergi ke Kudus untuk bekerja. Namun, dilarang pelapor untuk pergi dan memintanya untuk tinggal," lanjutnya.

YH awalnya menuruti larangan AS. Namun, seiring waktu, AS bersikap posesif dan melarang YH pergi ke luar rumah.

Selama tinggal di rumah AS, YH tetap memegang HP dan mendapatkan makanan.

Meski begitu, ia merasa disekap karena tidak boleh pergi bekerja dan ke luar rumah.

Akhirnya, YH menghubungi kantor kepolisian terdekat dan dijemput oleh pihak kepolisian pada Kamis (22/6/2023).

Baca juga: Kisah Tragis Blanche Monnier, Dikurung Ibunya Selama 25 Tahun karena Cintanya Tak Direstui

Laporan berakhir damai

Menurut Indah, YH memutuskan tidak membuat laporan kepolisian atas kejadian ini.

YH mempertimbangkan ibu AS yang sudah bersikap baik kepadanya.

"Pelapor meminta bantuan kepolisian agar bisa keluar dari rumah tersebut karena akan bekerja kembali ke Kudus," ungkapnya.

Pada Jumat (23/6/2023), YH dan AS telah dimintai keterangan oleh Unit PPA Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung.

YH juga telah membuat surat pernyataan tidak membuat laporan polisi atas AS. Sementara keduanya juga menandatangani surat kesepakatan bersama.

Terkait dugaan kekerasan seksual yang dialami YH, pihak kepolisian tidak melanjutkan penyidikan karena permintaan keduanya.

"Kasus sudah selesai atas permintaan kedua belah pihak," tegas Indah.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Ini Saran Dokter Spesialis Jiwa

Motif penyekapan

Kapolsek Bojongloa Kaler AKP Asep Wahidin mengungkapkan bahwa AS menyekap YH karena mengaku cemburu.

"Katanya sih cemburu. Ada ketakutan si perempuan di ambil pria lain karena wanita ini suka ke tempat hiburan," jelasnya.

Polisi telah membebaskan dan memulangkan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com