Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 12 Tahun Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Ini Saran Dokter Spesialis Jiwa

Kompas.com - 05/10/2019, 17:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Seorang bocah berusia 12 tahun di Pamekasan, Madura dikurung di bekas kandang ayam tanpa mengenakan sehelai busana pun.

Ia diketahui dikurung oleh ayahnya sendiri karena memiliki kelainan sifat yang berbeda dengan bocah seusianya.

Sebelum dikurung di bekas kandang ayam, Moh. Efendi, nama anak tersebut juga pernah dikubur hidup-hidup oleh ayahnya Hamzah dengan dalih untuk menyembuhkan penyakit.

Hamzah ketika itu disuruh oleh guru spiritualnya yang berasal dari Kalimantan Barat.

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis kejiwaan Gina Anindyajati mengatakan, ada tiga teori soal penanganan kelainan mental atau gangguan jiwa.

"Kalau bicara dari segi teori, penanganan kelainan mental atau gangguna jiwa memerlukan tiga pendekatan," kata Gina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/10/2019).

Pendekatan tersebut adalah biologi (obat, nutrisi), psikologis (asuhan) dan sosial (proses latihan fungsi sosial).

Menurut dia, anak yang mengidap gangguan kejiwaan, memiliki kebutuhan yang lebih dari anak normal kebiasaan.

"Anak adalah orang yang masih berada dalam masa pertumbuhan dan memiliki banyak kebutuhan," ungkap dia.

"Apalagi, anak dengan kelainan kejiwaan tentu memiliki kebutuhan tersendiri dalam aspek biologis, psikologis, dan sosialnya," lanjut dia.

Lebih lanjut, Gina menekankan peran dari orangtua, tenaga kesehatan lainnya, dan masyarakat penting untuk menyiapkan anak bertumbuh dan berkembang optimal.

Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan, agar anak bisa berfungsi baik di masyarakat.

Baca juga: Selain Rabies, Ini 4 Penyakit karena Gigitan Anjing

Kerusakan otak

Ketika ditanya soal faktor yang membuat anak dapat mengidap kelainan mental atau gangguan jiwa, ia menjelaskan beberapa hal.

"Ada kelainan atau kerusakan pada otak akibat infeksi, toksin atau zat berbahaya, trauma atau cedera, atau penyakit otak lainnya," jelas dia.

Biasanya, menurut Gina, gangguan jiwa yang terjadi di usia anak-anak lebih dipengaruhi oleh kerentanan pada kondisi otaknya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com