JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gigitan anjing menjadi perhatian di berbagai negara.
Meski disebut sebagai sahabat terbaik manusia, kenyataannya anjing bisa menjadi ancaman serius bagi keselamatan manusia.
Di Indonesia, kasus gigitan anjing menjadi perhatian setelah beberapa hari lalu ramai pemberitaan mengenai tewasnya seorang asisten rumah tangga yang bekerja di rumah presenter Bima Aryo.
Yayan (35), asisten rumah tangga Bima Aryo, meninggal setelah digigit oleh seeokor anjing Belgian Mallinois di rumah majikannya.
Diduga, korban meninggal karena rabies akibat gigitan anjing.
Baca juga: Cara Menangani Luka akibat Gigitan Anjing
Tahukah Anda, penyakit yang disebabkan oleh gigitan anjing tak hanya rabies?
Berikut beberapa penyakit karena gigitan anjing dilansir dari Cebters for Disease Control and Prevention:
Bakteri tersebut bisa ditemukan pada mulut manusia, anjing, dan kucing.
Capnocytophaga jarang menular kepada manusia manusia melalui gigitan, goresan, dan kontak dengan anjing atau kucing.
Namun, seseorang dengan kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih besar terkena sakit akibat bakteri ini.
Mereka juga akan lebih sulit untuk melawan infeksi tersebut.
Pasteurella merupakan jenis bakteri yang muncul pada lebih dari setengah luka gigitan anjing yang terinfeksi.
Penyakit ini umumnya menyebabkan rasa sakit dan infeksi merah di area luka gigitan.
Baca juga: Cermati, Tanda-tanda Anjing akan Menggigit
Namun, Pasteurella dapat menimbulkan efek yang lebih serius bagi seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Beberapa efek tersebut bisa berupa pembengkakan kelenjar, pembengkakan persendian, dan kesulitan untuk bergerak.