Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Tekanan Darah Rendah pada Anak, Apa Saja?

Kompas.com - 12/06/2023, 20:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Hipotensi atau tekanan darah rendah pada anak terjadi ketika tekanan darahnya turun di bawah kisaran normal.

Dilansir Mayo Clinic, tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa jantung dan jumlah resistensi terhadap aliran darah di arteri.

Pengukuran tekanan darah diukur dalam satuan millimeters of mercury (mm Hg) yang memiliki dua angka:

  1. Tekanan sistolik. Angka pertama (atas) adalah tekanan di arteri saat jantung berdetak.
  2. Tekanan diastolik. Angka kedua (bawah) adalah tekanan di arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung.

Tekanan darah normal idealnya adalah antara 90/60 dan 130/80 mm Hg. Tingkat keparahan kondisi penurunan tekanan darah anak akan tergantung pada penyebabnya.

Baca juga: 3 Jenis Kondisi Tekanan Darah Rendah Paling Umum, Apa Saja?


Penyebab tekanan darah rendah pada anak

Ada situasi di mana tekanan darah bisa menjadi sangat rendah dan menimbulkan sejumlah gejala.

Biasanya terjadi ketika pembacaan sistolik lebih rendah dari 90 mm Hg, dan tekanan darah bawah diastolik lebih rendah dari 60 mm Hg.

Dikutip dari Children’s Health, berikut ini penyebab paling umum dari kondisi tekanan darah rendah yang terjadi pada anak-anak meliputi:

  1. Reaksi alergi anafilaksis
  2. Aritmia, yakni kondisi irama jantung yang tidak normal
  3. Obat-obatan tertentu, termasuk obat penghilang rasa sakit dan obat anti-kecemasan
  4. Dehidrasi
  5. Konsumsi alkohol, khususnya pada remaja
  6. Kondisi jantung
  7. Infeksi
  8. Perubahan posisi yang tiba-tiba, seperti berdiri dengan cepat.

Baca juga: 3 Risiko Komplikasi Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

Mencegah darah rendah pada anak

ilustrasi cara mencegah tekanan darah rendah pada anak.iStockphoto/Jomkwan ilustrasi cara mencegah tekanan darah rendah pada anak.

Rutinitas perawatan di rumah dapat membantu mengatur tekanan darah rendah dan bahkan dapat membantu mengembalikan tekanan darah normal.

Dilansir laman Mom Junction, berikut beberapa tips sederhana untuk mengatasi kondisi tekanan darah rendah pada anak:

  • Konsumsi makanan yang mengandung natrium untuk membantu menjaga tekanan darah.
  • Mengkonsumsi almond, kismis, serta minum jus wortel dan bit dapat membantu mengelola tekanan darah rendah.
  • Diet seimbang penting untuk menjaga tekanan darah. Jadikan sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari makanan harian.
  • Makanan yang kaya asam folat dan vitamin B12 harus disertakan dalam makanan biasa.
  • Minum air putih yang cukup untuk membantu mencegah dehidrasi, yang merupakan salah satu penyebab tekanan darah rendah pada anak.
  • Beri tahu anak Anda untuk memperlambat laju aktivitas fisik yang berat. Anak harus menghindari berdiri atau duduk terlalu lama, terutama di luar ruangan yang hangat.
  • Gunakan stoking kompresi untuk membantu menjaga tekanan darah optimal di tubuh bagian atas dan mencegah darah menggenang di kaki.

Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Baik untuk Penderita Darah Rendah, Apa Saja?

Penting untuk konsultasi atau berbicara dengan dokter anak atau ahli gizi anak untuk mengetahui jumlah natrium yang tepat yang dibutuhkan anak Anda pada usianya.

Penting juga untuk berbicara dengan dokter anak tentang penggunaan stoking untuk anak Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com