Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Dicampur Pemutih Pakaian Disebut Bisa Hasilkan Cahaya Lampu 55 Watt, Benarkah?

Kompas.com - 10/06/2023, 14:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto bernarasi air yang dicampur pemutih pakaian dan dipasang di atap rumah bisa menghasilkan cahaya lampu, ramai di media sosial.

Unggahan itu dibuat oleh akun Twitter ini pada Kamis (8/6/2023).

Dalam unggahan juga disebutkan, cahaya yang dihasilkan bisa setara dengan lampu 55 Watt.

"Kuy dicoba," tulis singkat pengunggah.

Hingga Sabtu (9/6/2023), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,8 juta kali dan mendapatkan lebih dari 600 komentar dari warganet.

Respons warganet

Beberapa warganet yang melihat unggahan tersebut turut berkomentar.

Beberapa ada yang mengatakan bahwa hal tersebut memang benar, namun ada beberapa lainnya yang tidak mempercayainya.

"Yakin 55 Watt? Setara 5 lampu neon biasa dijejerin loh," tanya akun ini.

"Ya itu bisa digunakan pas siang hari aja brodi, kalo malam juga gelap. Cara kerjanya memaksimalkan reflektansi dan bias sinar matahari. Opsi lain, pasang aja beberapa atap transparan, hasil sama aja, dan lebih rapi," ungkap akun ini.

Lantas, benarkah bahwa air dicampur pemutih pakaian dan diletakkan di atap rumah bisa menghasilkan cahaya setara lampu 55 Watt?

Baca juga: Ramai soal Tagihan Listrik Daya 450 VA Sebesar Rp 224.000, Ini Kata PLN


Penjelasan pakar

Dosen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Toto Sukisno membenarkan bahwa air yang dicampur dengan pemutih pakaian dan ditaruh di atas atap bisa menghasilkan cahaya setara lampu 55 Watt.

"Betul bisa, meskipun saya belum memakainya," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).

"Namun dengan catatan harus ada sinar Matahari," sambungnya.

Air yang dicampur pemutih pakaian bisa diletakkan di atap rumah dan pastikan mendapatkan sinar Matahari yang cukup, maka campuran tersebut bisa menghasilkan cahaya setara 55 watt. Ini bukan berarti bisa menghidupkan lampu, tapi menghasilkan cahaya lampu.

"Prosesnya hanya botol ditambah air, ditambah pemutih, ditambah logam. Dan itu hanya menangkap cahaya Matahari. Jadi, hanya bisa menyala saat ada sinar Matahari di siang hari," ungkapnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com