Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Foto Hewan Laut Mirip Cumi-cumi tapi Bercangkang Disebut Siluman Cumgar, Apa Itu?

Kompas.com - 07/06/2023, 17:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang memuat foto seekor hewan laut mirip cumi-cumi, tetapi bercangkang, ramai di media sosial.

Dibuat oleh akun Twitter ini, Senin (5/6/2023), unggahan menyertakan tangkapan layar yang menanyakan apakah cumi-cumi bercangkang tersebut aman dikonsumsi.

Pengunggah menuliskan, makhluk laut dalam foto adalah siluman cumgar alias cumi-cumi gurita.

"Orang nemu siluman cumgar co*, cumi-cumi gurita," tulis pengunggah.

Menanggapi unggahan, warganet mengatakan bahwa cumi-cumi maupun gurita kerap bersembunyi di dalam cangkang kerang kosong untuk melindungi diri.

"Gurita/cumi-cumi emg suka ngumpet di cangkang kerang yg udah kopong, biasanya dia ngelindungin diri/habitat nya tercemar/lagi gabut aja," kata salah seorang warganet.

"Gurita emang doyan ngumpet dan kadang ngumpet di cangkang kerang/keong yang kosong," timpal warganet lain.

"Klo suka nonton dokumenter bawah laut, gurita seneng sembunyi dan camouflage dalam cangkang kerang atau siput yg udah ga berpenghuni," komentar warganet lain.

Hingga Rabu (7/5/2023) siang, twit soal hewan mirip cumi-cumi bercangkang ini telah menuai lebih dari 808.000 tayangan, 7.200 suka, dan 300 twit ulang.

Lantas, hewan apakah yang mirip dengan cumi-cumi bercangkang tersebut?

Baca juga: Viral, Foto Hewan Hasil Kawin Silang Kucing dan Ular Disebut Serpens Catus, Ini Faktanya!


Bukan cumi, tetapi paper nautilus

Peneliti di Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ucu Yanu Arbi menjelaskan, hewan laut dalam unggahan adalah nautilus, tepatnya paper nautilus.

"Itu memang nautilus, bukan cumi. Tepatnya kelompok paper nautilus," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/5/2023).

Menurut Ucu, terdapat lima spesies paper nautilus di dunia. Namun, di Indonesia hanya ada dua spesies, yakni Argonauta argo dan Argonauta hians.

Sebagai bagian dari moluska atau hewan bertubuh lunak, paper nautilus masuk ke dalam kelas Cephalopoda.

"Anggota kelas ini ada kelompok gurita, kelompok cumi-cumi dan sontong, kelompok nautilus," terangnya.

Secera kekerabatan dekat dengan gurita

Kendati termasuk kelompok nautilus, Ucu memaparkan bahwa sebenarnya paper nautilus secara kekerabatan lebih dekat dengan gurita.

Secara conchology atau ilmu tentang cangkang, paper nautilus memiliki cangkang luar seperti halnya kelompok nautilus.

Namun, secara malacology atau ilmu tentang moluska, hewan ini memiliki morfologi soft body atau tubuh lunak dan anatomi yang mirip dengan gurita.

"Dari ilmu genetika atau ilmu tentang sifat gen dan molekular, susunan gennya lebih mirip dengan kelompok gurita," lanjut Ucu.

Baca juga: Warganet Sebut Kepiting Sebastian di Little Mermaid Tak Hidup di Laut, Lalu di Mana Habitat Red Ghost Crab Ini?

Daging paper nautilus dapat dimakan

Penampilan nautilus dari bagian sampingwikimedia.org Penampilan nautilus dari bagian samping

Paper nautilus sendiri memiliki habitat di laut dalam, tetapi sering muncul dekat permukaan, umumnya pada malam hari.

Menurut Ucu, kemunculan makhluk laut ini disebabkan beberapa hal, terutama mengikuti pembalikan massa air atau upwelling yang membawa massa air dingin dari kedalaman ke permukaan.

"(Bisa juga karena) mengikuti sumber makanan," sambungnya.

Adapun di Indonesia, dua spesies paper nautilus banyak ditemukan di sekitar Sulawesi dan Maluku.

Masyarakat juga tak perlu khawatir dan takut mengonsumsi daging hewan laut ini, karena aman untuk dikonsumsi.

"Benar. Semua moluska dagingnya edible (bisa dimakan)," pungkas Ucu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com