Terpisah, Spesialis Obgyn sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya menjelaskan, keperawanan tidak dapat ditentukan dari bentuk wajah atau mata seperti wajah sayu, pucat, dan sebagainya.
Menurut Wawang, penentuan perawan atau tidaknya perempuan dilakukan oleh dokter, khususnya dokter spesialis kandungan atau Obgyn.
Wawang melanjutkan, pemeriksaan keperawanan dapat dilakukan dengan melihat kondisi dari hymen atau selaput dara.
Hymen sendiri merupakan lipatan membran yang menutup sebagian luar saluran reproduksi perempuan atau vagina.
"Dengan pemeriksaan dapat ditentukan hymen-nya (selaput dara) masih utuh atau sudah robek. Kalau sudah robek, lukanya baru atau lama," kata Wawang kepada Kompas.com, Jumat.
Namun, selaput dara yang robek pun tidak serta-merta menandakan perempuan tersebut sudah tidak perawan.
Sebab menurut Wawang, rusaknya selaput dara juga dapat terjadi karena terbentur benda tumpul.
"Tapi belum tentu (rusaknya hymen) karena hubungan seks, bisa juga karena terbentur benda tumpul, atau sering masturbasi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.