Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Bom Bunuh Diri Meledak di 3 Gereja Surabaya, 14 Orang Tewas

Kompas.com - 13/05/2023, 07:16 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur pada 13 Mei 2018 lalu.

Ketiga gereja tersebut adalah Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro.

Aksi bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh oleh enam pelaku yang masih satu keluarga.

Pihak kepolisian menyebutkan, mereka terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).

Akibat peristiwa tersebut, 14 orang dilaporkan tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.

Baca juga: BNPT: Pelaku Bom Bunuh Diri Astanaanyar Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

Kronologi ledakan bom bunuh diri

Dilansir dari Kompas.com, rentetan aksi teror tiga gereja di Surabaya diawali dari ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara.

Bom bunuh diri pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB yang disusul ledakan kedua di GPPS di Jalan Arjuno dan ledakan ketiga di GKI di Jalan Diponegoro.

Pada saat itu, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Benny Pramono mengatakan, pelaku bom bunuh diri di salah satu gereja di Surabaya merupakan seorang ibu yang membawa dua anaknya.

Sebelum bom meledak, mereka berusaha masuk ke ruang kebaktian namun dihalau oleh petugas keamanan di pintu masuk GKI di Jalan Diponegoro.

Bom akhirnya meledak yang menyebabkan seorang wanita dan dua anak tewas di lokasi kejadian.

Baca juga: Kapolri Sebut 24 Teroris Ditangkap usai Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

Pelaku bom bunuh diri terafilisasi JAD

Jenderal Tito Karnavian yang pada saat itu masih menjabat Kapolri mengatakan, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya tergabung dalam JAT pimpinan Aman Abdurrahman.

Aman sendiri pada saat itu masih mendekam di Mako Brimob karena mendalangi bom Thamrin tahun 2016.

Tak hanya itu, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya juga terafiliasi dengan JAD di Surabaya.

Tito menyampaikan, otak dari aksi teror tersebut adalah Dita Oepriyanto selaku Ketua JAD Surabaya.

Disebutkan JAD dan JAT merupakan jaringan yang masih terafiliasi dengan ISIS internasional.

Diberitakan Kompas.id, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh sepasang suami istri bersama 4 anaknya.

Mereka adalah Dita Oepriyanto (48), Puji Kuswati (43), PR (9), FS (12), YF (18), dan FH (16).

Baca juga: Cerita Eks Anggota JAD di Balik Insiden Bom Bunuh Diri Bandung: Ada Perintah dari Pimpinan di Suriah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com