Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Bom Bunuh Diri Meledak di 3 Gereja Surabaya, 14 Orang Tewas

KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur pada 13 Mei 2018 lalu.

Ketiga gereja tersebut adalah Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro.

Aksi bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh oleh enam pelaku yang masih satu keluarga.

Pihak kepolisian menyebutkan, mereka terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).

Akibat peristiwa tersebut, 14 orang dilaporkan tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.

Kronologi ledakan bom bunuh diri

Dilansir dari Kompas.com, rentetan aksi teror tiga gereja di Surabaya diawali dari ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara.

Bom bunuh diri pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB yang disusul ledakan kedua di GPPS di Jalan Arjuno dan ledakan ketiga di GKI di Jalan Diponegoro.

Pada saat itu, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Benny Pramono mengatakan, pelaku bom bunuh diri di salah satu gereja di Surabaya merupakan seorang ibu yang membawa dua anaknya.

Sebelum bom meledak, mereka berusaha masuk ke ruang kebaktian namun dihalau oleh petugas keamanan di pintu masuk GKI di Jalan Diponegoro.

Bom akhirnya meledak yang menyebabkan seorang wanita dan dua anak tewas di lokasi kejadian.

Pelaku bom bunuh diri terafilisasi JAD

Jenderal Tito Karnavian yang pada saat itu masih menjabat Kapolri mengatakan, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya tergabung dalam JAT pimpinan Aman Abdurrahman.

Aman sendiri pada saat itu masih mendekam di Mako Brimob karena mendalangi bom Thamrin tahun 2016.

Tak hanya itu, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya juga terafiliasi dengan JAD di Surabaya.

Tito menyampaikan, otak dari aksi teror tersebut adalah Dita Oepriyanto selaku Ketua JAD Surabaya.

Disebutkan JAD dan JAT merupakan jaringan yang masih terafiliasi dengan ISIS internasional.

Diberitakan Kompas.id, pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh sepasang suami istri bersama 4 anaknya.

Mereka adalah Dita Oepriyanto (48), Puji Kuswati (43), PR (9), FS (12), YF (18), dan FH (16).


Pelaku bom bunuh diri bagi tugas

Tito menyampaikan, keenam pelaku bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya terdaftar sebagai warga Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya.

"Yang menyerang Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno diduga adalah Dita. Pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza," ujarnya.

Adapun, pelaku ledakan bom bunuh diri di GKI di Jalan Diponegoro adalah Puji bersama FS dan PR.

Sementara pelaku bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela adalah YF dan FH yang mengendarai sepeda motor.

Adapun, Dita menjadi pelaku tunggal yang meledakkan bom bunuh diri di GPPS menggunakan mobil.

Jumlah korban bom bunuh diri

Akibat ledakan bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya, 14 orang dilaporkan tewas, termasuk 6 pelaku.

Bom bunuh diri juga melukai 43 orang. Mereka dilarikan ke sejumlah RS, seperti RS Dr. Soetomo, RS William Booth Surabaya, RS Bhayangkara, dan RS Siloam.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/13/071610865/hari-ini-dalam-sejarah-bom-bunuh-diri-meledak-di-3-gereja-surabaya-14-orang

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke