Fase prodormal dimulai dari awal terinfeksi virus rabies sampai menunjukkan gejala awal. Biasanya fase ini akan berlangsung selama 3 hari hingga 3 bulan, tergantung derajat dan keganasan infeksi.
"Pada fase ini virus akan berkembang dalam tubuh dan memengaruhi kondisi kucing yang ditandai dengan perubahan perilaku yang drastis (180 derajat)," ungkap Slamet.
Kucing akan lebih sering bersembunyi di tempat gelap, menjadi takut cahaya, dan takut air (hidrofobia).
Tak hanya kucing, semua hewan yang terkena rabies yang biasanya aktif akan menjadi sangat tenang/pemalu. Begitu pula sebaliknya, hewan yang biasanya pemalu justru akan menjadi lebih hiperaktif.
Fase eksitasi terjadi ketika virus sudah berkembang dalam kelenjar air ludah/saliva.
Pada fase ini akan ditandai dengan produksi air liur berlebih dan hewan berubah menjadi agresif, tidak mengenali tuannya, dan akan menggigit benda apapun yang bergerak di sekitarnya.
Selain itu, fase ini juga menjadi fase penular yang berbahaya bagi hewan lain termasuk ke manusia. Fase eksitasi akan berlangsung selama 3-5 hari dan akan berlanjut ke fase paralisis.
Fase paralisis atau disebut juga sebagai fase kelumpuhan. Hal ini terjadi akibat dari penyebaran virus rabies yang sudah mencapai otak.
Di mana, otak akan rusak, saraf terganggu, rahang mengunci atau lock jaw, dan diikuti dengan kondisi hewan ambruk atau tidak bisa berdiri lagi.
"Fase ini akan berlangsung selama 3-4 hari dan diakhiri dengan kematian," ungkap Slemet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.