Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kucing Disebut sebagai Hewan Pembawa Rabies, Benarkah?

Kompas.com - 12/05/2023, 17:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini lini masa tengah diramaikan dengan pemberitaan seorang anak berusia 4 tahun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meninggal dunia akibat gigitan anjing rabies.

Salah satu akun Twitter yang juga memuat berita terkait dengan anak yang meninggal karena gigitan anjing rabies adalah ini, Rabu (10/5/2023).

Unggahan itu banyak dikomentari oleh warganet. Beberapa warganet menyebutkan bahwa bukan hanya anjing yang bisa menyebabkan rabies, melainkan kucing juga bisa menjadi pembawa rabies.

"Gua pernah digigit kucing malam demam bengkak mual panas pagi berobat lgsg di rujuk ke rs infeksi Sulianti Saroso biar lgsg di tindak lanjuti itu bener2 takut parah," ungkap akun ini.

"Bisa berlaku ke kucing ya guys. Pengalaman teman SDku kena cakar kucing, lnsung demam hbis itu lnsgung vaksin alhamdulilah selamat," kata akun ini.

"Kucing termasuk hewan pembawa rabies, mamalia dapat tertular rabies," tulis akun ini.

Lantas, benarkah kucing menjadi salah satu hewan pembawa rabies?

Baca juga: Apa Itu Rabies: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Pertama Terkena Gigitan


Penjelasan dokter hewan

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) drh Slamet Raharjo membenarkan bahwa kucing memang termasuk hewan pembawa rabies (HPR).

"Kucing bisa menjadi pembawa rabies. Namun untuk bisa menularkan rabies, kucing harus tertular rabies terlebih dahulu," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Ia mengatakan, berdasarkan data kasus rabies di Indonesia, terdapat 98 persen kasus rabies yang ditularkan oleh anjing, sementara 2 persen lainnya ditularkan oleh kucing, monyet, dan musang.

"Jadi untuk kasus penularan rabies yang disebabkan oleh kucing sangat jarang terjadi, meskipun ada kemungkinannya juga," ucap Slamet.

Slamet turut menyampaikan bahwa kucing rabies juga disebabkan karena kucing tertular oleh hewan lainnya yang sudah terkena rabies.

Sementara itu, untuk penularan rabies dari hewan ke manusia adalah 99 persen melalui gigitan.

Baca juga: Kemenkes Buka Suara soal Kasus Rabies yang Tewaskan Anak di NTT

Ciri-ciri kucing terkena rabies

Ilustrasi anjing rabies.Shutterstock/Miachikova Natalia Ilustrasi anjing rabies.
Lebih lanjut, Slamet memaparkan bahwa semua hewan yang tertular rabies termasuk juga manusia akan memiliki gejala yang terbagi menjadi 3 fase, yaitu: 

  1. Fase prodormal
  2. Fase eksitasi
  3. Fase paralisis

Berikut untuk penjelasannya:

1. Fase prodormal

Fase prodormal dimulai dari awal terinfeksi virus rabies sampai menunjukkan gejala awal. Biasanya fase ini akan berlangsung selama 3 hari hingga 3 bulan, tergantung derajat dan keganasan infeksi.

"Pada fase ini virus akan berkembang dalam tubuh dan memengaruhi kondisi kucing yang ditandai dengan perubahan perilaku yang drastis (180 derajat)," ungkap Slamet.

Kucing akan lebih sering bersembunyi di tempat gelap, menjadi takut cahaya, dan takut air (hidrofobia).

Tak hanya kucing, semua hewan yang terkena rabies yang biasanya aktif akan menjadi sangat tenang/pemalu. Begitu pula sebaliknya, hewan yang biasanya pemalu justru akan menjadi lebih hiperaktif.

2. Fase eksitasi

Fase eksitasi terjadi ketika virus sudah berkembang dalam kelenjar air ludah/saliva.

Pada fase ini akan ditandai dengan produksi air liur berlebih dan hewan berubah menjadi agresif, tidak mengenali tuannya, dan akan menggigit benda apapun yang bergerak di sekitarnya.

Selain itu, fase ini juga menjadi fase penular yang berbahaya bagi hewan lain termasuk ke manusia. Fase eksitasi akan berlangsung selama 3-5 hari dan akan berlanjut ke fase paralisis.

3. Fase paralisis

Fase paralisis atau disebut juga sebagai fase kelumpuhan. Hal ini terjadi akibat dari penyebaran virus rabies yang sudah mencapai otak.

Di mana, otak akan rusak, saraf terganggu, rahang mengunci atau lock jaw, dan diikuti dengan kondisi hewan ambruk atau tidak bisa berdiri lagi.

"Fase ini akan berlangsung selama 3-4 hari dan diakhiri dengan kematian," ungkap Slemet.

Baca juga: Anak 4 Tahun Meninggal Usai Digigit Anjing Rabies, Simak Gejala, Cara Penularan dan Pencegahan Rabies

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum, Salah Satunya Diabetes Tipe 1

Tren
4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

4 Alasan Minum Kopi Bisa Memperpanjang Umur Menurut Riset, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com