Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengobati Kuku Cantengan, Ampuh Redakan Nyeri dan Bengkak

Kompas.com - 08/05/2023, 18:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cantengan adalah kondisi ketika kuku kaki tumbuh ke dalam kulit. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit, kemerahan, bengkak, hingga kadang mengeluarkan nanah.

Biasanya, cantengan akan mempengaruhi jempol kaki. Selain itu, cantengan juga sering terjadi ketika seseorang memotong kuku kaki mereka dengan meruncingkan sudut kuku kakinya.

Dikutip dari Cleveland Clinic, apabila kuku melengkung dengan bentuk jari kaki, kuku dapat tumbuh ke dalam kulit. Kondisi ini sering terjadi pada sebagian besar orang dan biasanya tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Selain karena salah memotong kuku, ada penyebab lain yang bisa menyebabkan kuku cantengan, berikut di antaranya:

  • Trauma yang terjadi pada kuku kaki
  • Memakai sepatu yang terlalu ketat atau kekecilan
  • Memotong kuku kaki terlalu pendek
  • Memotong kuku jari kaki secara miring
  • Tidak menjaga kebersihan kaki 
  • Keringat berlebih (hiperhidrosis)
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk penghambat reseptor faktor pertumbuhan epidermal

Untuk mencegah infeksi, penting untuk merawat kuku cantengan agar tidak berakibat fatal.

Pada kasus ringan, kuku cantengan bisa diobati dengan pengobatan rumahan dan pengunaan salep. Namun, pada beberapa kasus serius, cantengan mungkin memerlukan intervensi bedah.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Flu secara Alami, Bisa Meredakan Bersin dan Hidung Tersumbat

Cara mengobati kuku cantengan

1. Rendam dengan air sabun hangat

Dilansir dari Healthline, merendam kaki yang sakit akibat kuku cantengan dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meredakan nyerinya.

Untuk mengobati kuku cantengan, Anda bisa menambahkan sabun dan garam Epsom ke dalam air dapat hangat. Kemudian, rendam kaki dalam air sabuntersebut selama 20 menit. 

2. Rendam dalam cuka sari apel

Cuka sari apel adalah obat tradisional untuk beberapa permasalahan kulit, termasuk kuku jari kaki yang tumbuh ke dalam atau cantengan.

Cuka sari apel diyakini memiliki kemampuan antiseptik, antiinflamasi, dan pereda nyeri tang bisa digunakan untuk mengobati kuku cantengan.

Untuk mencoba obat ini, Anda perlu menyiapkan baskom berisi air hangat yang dipadukan dengan 1/4 cangkir cuka sari apel.

Selanjutnya, rendam kaki yang cantengan tersebut selama kurang lebih 20 menit dan ulangi setiap hari. 

Baca juga: 7 Cara Mengobati Panu dengan Obat, Salep, dan Bahan Alami yang Bisa Dicoba di Rumah

3. Oleskan salep antiseptik

Salah satu cara untuk mengobati kuku cantengan yang terbukti efektif adalah dengan menggunakan salep atau krim antiseptik yang dijual bebas.

Salep antiseptik dapat meningkatkan penyembuhan dan membantu mengurangi risiko infeksi dari kuku cantengan.

Untuk mengaplikasikannya, Anda bisa mengoleskan salep ke kuku yang terkena mengikuti instruksi dalam kemasan obatnya.

Beberapa salep untuk mengobati cantengan, meliputi:

  • Neomisin (Neosporin)
  • Basitrasin/polimiksin B (Polisporin)
  • Mupirosin (Baktroban)

Perlu diingat bahwa, Anda harus memastikan untuk membalut kuku setelah mengoleskan salep.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Sakit Pinggang, Bisa Dilakukan di Rumah

 

4. Minum obat pereda nyeri

Selain salep, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti Asetaminofen (Tylenol) untuk membantu meredakan nyeri akibat kuku cantengan.

Selain itu, jika mengalami pembengkakan, ibuprofen (Advil) bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena mengurangi rasa sakit dan bengkak.

Terdapat beberapa efek samping ibuprofen yang umum terjadi termasuk sakit perut, sakit perut, dan diare.

Perhatikan batas pemakaian obat dan jangan dikonsumsi bersamaan dengan alkohol.

5. Melakukan pencabutan kuku

Apabila telah melakukan serangkaian cara di atas namun kuku cantengan tidak lekas membaik, maka Anda perlu mempertimbangkan untuk pencabutan kuku sebagian atau seluruhnya.

Dengan menggunakan anestesi lokal, dokter dapat menghilangkan bagian dari tepi kuku, dasar kuku, atau bagian dari pelat pertumbuhan tengah.

Dalam kasus yang parah dan berulang, dokter mungkin menyarankan untuk mencabut seluruh kuku yang tumbuh ke dalam.

Hal tersebut adalah pilihan terakhir dan solusi agar risiko infeksi tidak semakin meningkat. Namun, mencabut kuku sepenuhnya dapat meningkatkan risiko kuku kaki yang cacat saat tumbuh kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com