5 Danau Terdalam di Dunia, Ada yang Mencapai Lebih dari 1.600 Meter

Sejak Zaman Batu, diketahui komunitas manusia di tepi danau mencari makan sendiri dengan memancing di danau ini.

Baca juga: 5 Danau Paling Misterius dan Mengerikan di Dunia

3. Laut Kaspia

Meski berada di urutan ketiga sebagai danau terdalam di dunia, Laut Kaspia merupakan danau terbesar sekaligus danau garam terbesar di dunia.

Danau ini memiliki kedalaman mencapai 1.025 meter. Sepertiga bagian utara Laut Kaspia sangat dangkal, dengan kedalaman rata-rata sekitar 6 meter.

Pada bagian sepertiga paling selatan menjadi lebih dangkal dengan kedalaman rata-rata sekitar 300 meter.

Penangkapan ikan komersial dan pariwisata di Laut Kaspia memainkan peran penting dalam perekonomian negara-negara sekitarnya.

Sejumlah besar minyak dan gas alam juga diambil dari dasar laut Kaspia melalui rig lepas pantai.

Baca juga: 7 Pulau Terbesar di Dunia, Ada Kalimantan dan Sumatra

4. Danau Vostok

Danau Vostok yang berada di Antartika menjadi danau terdalam di dunia yang cukup unik karena lokasinya yang terkubur di bawah es setebal 4.000 meter, dan memiliki kedalaman sekitar 900 meter.

Ini adalah danau subglasial terbesar yang pernah diketahui. Sejak tahun 1970-an, para ilmuwan telah mencurigai adanya sejumlah besar air tawar yang terperangkap di bawah es di lokasi tersebut.

Tetapi baru pada tahun 1996 para peneliti Inggris dan Rusia dapat memberikan pengukuran yang tepat dengan menggunakan radar penembus es.

Pada 2012, tim peneliti berhasil mengebor sampai ke permukaan danau. Ilmuwan kemudian mempelajari sampel dan melaporkan menemukan banyak bentuk baru kehidupan bakteri.

Baca juga: Dari Everest hingga Dhaulagiri, Berikut 7 Gunung Tertinggi di Dunia

5. Danau O'Higgins/San Martín

Danau terdalam di dunia berikutnya adalah Danau O'Higgins/San Martín, yang terletak di perbatasan Argentina dan Chili.

Ia memiliki kedalaman sekitar 836 meter dan danau ini disebut O'Higgins di Chili dan Danau San Martín di Argentina.

Danau tersebut memiliki warna pirus susu khas yang diketahui berasal dari konsentrasi tinggi tepung batu yang tersuspensi di air dari gletser.