Dilansir dari Kompas.com, Taman Siswa mengajarkan dasar-dasar kemerdekaan bagi masyarakat pribumi Indonesia yang berasal dari diri sendiri, bukan bantuan Belanda.
Lembaga ini selalu menekankan agar siswanya tidak bergantung kepada orang lain dan tetap berpegang teguh pada prinsip berdikari (berdiri di kaki sendiri).
Taman Siswa memiliki tiga semboyan, yaitu:
Menurut Kemendikbud, tut wuri handayani berarti mengikuti dari belakang dengan memengaruhi.
Maksudnya, anak tidak boleh ditarik dari depan. Biarkan anak-anak mencari jalannya sendiri. Ketika salah jalan, barulah si pamong atau orang dewasa boleh mengarahkannya kembali.
Baca juga: Mengenal Arti Semboyan Tut Wuri Handayani dari Ki Hajar Dewantara
Selain menjadi semboyan Taman Siswa, tut wuri handayani ditetapkan sebagai semboyan untuk logo Kemendikbud. Lambang ini juga terpasang di seragam sekolah.
Hal ini tidak lepas dari penetapan Ki Hadjar Dewantara sebagai Pahlawan Nasional dan tanggal lahirnya 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Dikutip dari Kemendikbud, menteri pengajaran pertama di kabinet Presiden Soekarno itu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional ke-2 melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 305 Tahun 1959 pada tanggal 28 November 1959.
Sementara tanggal 2 Mei resmi menjadi Hari Pendidikan Nasional melalui Keppres No. 67 Tahun 1961 pada 17 Februari 1961.
Menteri Syarif Thayeb meresmikan logo tut wuri handayani sebagai lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 6 September 1977 melalui Kepmendikbud No. 0398/M/1977.
Dilansir dari dokumen Lambang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, berikut uraian lambang tut wuri handayani.
Hingga saat ini, semboyan tut wuri handayani dari Ki Hadjar Dewantara terus menjadi semboyan pendidikan di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.